Berita Viral
Prabowo Ancam Usut Gubernur Jabar Dedi Mulyadi: Kalau Brengsek, Saya Usut Kau
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menerima teguran keras dari atasannya di partai sekaligus Presiden RI, Prabowo Subianto.
Menurut Prabowo, rakyat Indonesia sudah cerdas dan tidak lagi menginginkan pemimpin yang saling berseteru atau menyimpan dendam.
“Rakyat kita tidak suka pemimpin yang penuh dendam. Politik bersaing, tapi setelah itu kita harus kerja sama untuk rakyat,” katanya.
Sebagai contoh nyata dari kerja sama lintas partai, Prabowo menunjuk Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
“Gubernur DKI partai lain nggak ada masalah, saya bisa kerja sama sama Pramono Anung," ungkapnya.
"Kalau beliau nggak mau kerja sama, beliau sendiri rugi, rakyatnya malah sama beliau,” pungkas Prabowo.
Baca juga: Contoh Studi Kasus Pendidikan Profesi Guru PPG 2025 UKPPPG: Masalah Penilaian, Minimal 350 Kata
Sosok Dedi Mulyadi
Di sisi lain, Dedi Mulyadi sendiri dikenal sebagai figur politik yang sangat populer di media sosial. Akun Instagram-nya memiliki lebih dari 3 juta pengikut, akun TikTok-nya menembus 5 juta pengikut, dan kanal YouTube-nya memiliki 8.39 juta subscriber.
Dedi Mulyadi, lahir di Subang pada 11 April 1971.
Dedi Mulyadi rutin menampilkan gaya kepemimpinan populis-visual melalui konten yang merekam interaksi langsung dengan warga, seperti membantu pedagang kaki lima atau warga di pelosok desa.
Namun, pendekatan personal yang kuat ini sering menuai kritik dari pengamat yang mengingatkan bahwa popularitas visual harus diimbangi dengan transparansi kebijakan dan sistem pemerintahan yang kuat.
Dedi Mulyadi memiliki perjalanan karier politik yang panjang, dimulai dari aktivitas di organisasi kemahasiswaan hingga menduduki jabatan tertinggi di Jawa Barat.
Baca juga: Kamaluddin Gantikan Delfi Adri Jadi Kepala Pelatih Persipal Palu
Diketahui, Dedi Mulyadi menyelesaikan studi hukum di Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman Purwakarta (lulus 1999).
Selama kuliah, ia aktif di organisasi kemahasiswaan dan menjadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Purwakarta (1994).
Ia memulai karier politik formalnya sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purwakarta pada periode 1999–2003.
Kariernya di Purwakarta sangat dominan, di mana ia menjabat selama tiga periode berturut-turut di posisi eksekutif, diantaranya:
- Wakil Bupati Purwakarta (2003–2008): Ia menjabat sebagai Wakil Bupati pada usia 32 tahun, menjadikannya salah satu wakil bupati termuda saat itu.
- Bupati Purwakarta (2008–2018): Dedi Mulyadi menjabat sebagai bupati selama dua periode penuh. Masa jabatannya ini menonjolkan pendekatan kepemimpinan berbasis budaya lokal (Sunda), humanis, dan menghasilkan berbagai kebijakan unik yang membuatnya sangat populer.
Setelah masa jabatannya sebagai bupati berakhir:
| Pekerjaan JS Dulu Sebelum Jadi PPPK, Dari Nelayan Hingga Kuli, Kini Tega Ceraikan Melda Safitri |
|
|---|
| Modus Menantu di Bogor, Bayar Pria Rekayasa Maling, Gasak Harta Mertua yang Tengah Umrah |
|
|---|
| Ternyata Ini Dua Alasan Utama JS Mantap Ceraikan Melda Safitri Jelang Pelantikan PPPK |
|
|---|
| SOSOK Pria di Pati Tewas di Kamar Penuh Sampah, Tetangga Sebut 8 Tahun Tak Pernah Keluar Rumah |
|
|---|
| Penyebab Suami Ceraikan Melda Safitri Terkuak, BKPSDM Aceh Tegaskan Bukan Karena Lolos PPPK |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.