Palu Hari Ini

Inayah Salsabila Tunaikan Tugas Bawa Baki Bendera Pusaka HUT RI ke-80 di Kantor Gubernur Sulteng

Salah satu anggota yang menjadi sorotan adalah Inayah Salsabila Saehana, pembawa baki bendera pusaka dari Pasukan 17 berjuluk “Garuda”. 

Penulis: Zulfadli | Editor: Fadhila Amalia
Ro Adpim Setdaprov Sulteng
PERINGATAN HUT RI - Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Sulawesi Tengah berhasil melaksanakan tugas pengibaran Sang Saka Merah Putih dalam upacara peringatan HUT ke-80 RI di halaman Kantor Gubernur Sulteng, Kelurahan Besusu, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU – Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Sulawesi Tengah berhasil melaksanakan tugas pengibaran Sang Saka Merah Putih dalam upacara peringatan HUT ke-80 RI di halaman Kantor Gubernur Sulteng, Kelurahan Besusu, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu.

Salah satu anggota yang menjadi sorotan adalah Inayah Salsabila Saehana, pembawa baki bendera pusaka dari Pasukan 17 berjuluk “Garuda”. 

Ia sukses menjalankan tugas dengan penuh keyakinan dihadapan 2000 tamu undangan dam Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid selaku Inspektur Upacara. 

Baca juga: Penampilan Tarian Pacu Jalur Gemparkan Istana, Presiden Prabowo Tertawa dan Ikut Bergoyang

Ditemui TribunPalu.com usai upacara, siswi SMA Negeri Model Terpadu Madani Palu yang baru berusia 16 tahun itu mengaku sempat gugup, namun tetap percaya diri berkat latihan intensif selama beberapa bulan terakhir.

“Awalnya saya diseleksi bersama banyak calon pembawa baki Paskibraka. Setelah itu terpilih dua pasukan, kemudian disaring lagi menjadi dua kandidat. Pagi tadi sekitar pukul 09.30 WITA, saya resmi ditunjuk sebagai pembawa baki,” ujar Inayah, Minggu (17/8/2025). 

Ia menegaskan, anggota Paskibraka harus selalu siap menjalankan tugas, baik saat upacara pengibaran maupun penurunan bendera.

“Ketika dipilih, saya merasa sangat senang dan langsung teringat orang tua saya yang pasti bangga. Mereka motivasi utama saya untuk bergabung di Paskibraka. Semangat saya jadi berlipat ganda,” ucapnya.

Menurut perempuan yang gemar dunia modeling itu, keberhasilan mengibarkan bendera merupakan kebanggaan tersendiri, meskipun tugas Paskibraka belum berakhir.

Baca juga: Bupati Vera Laruni: Kemerdekaan Harus Diisi dengan Perubahan dan Pembangunan Donggala

“Setelah mengibarkan bendera ini rasanya lega, tapi tugas kami belum selesai karena masih ada teman-teman yang akan menurunkan bendera sore nanti,” kata putri pasangan Andi Maruf Saehan dan Sri Manika Ayu ini.

Inayah pun menyampaikan pesan untuk generasi berikutnya yang ingin menjadi anggota Paskibraka.

“Untuk adik-adik, tetap semangat, gali potensi diri, dan jangan lupakan Tuhan,” pesannya.

Sejarah singkat Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI):

1. Kekosongan Kekuasaan Pada 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu setelah kota Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom.

Peristiwa ini menciptakan kekosongan kekuasaan di Indonesia, sebuah momen emas yang segera diketahui oleh para pemuda pejuang.

Baca juga: Ini Daftar Nama Pasukan Paskibraka Donggala 2025 yang Sukses Kibarkan Merah Putih di HUT ke-80 RI

2. Desakan dan Peristiwa Rengasdengklok Para pemuda mendesak Soekarno dan Mohammad Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan, tanpa menunggu janji atau bantuan dari Jepang.

Karena adanya perbedaan pandangan, pada 16 Agustus 1945, golongan muda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok.

Tujuannya adalah untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang dan meyakinkan bahwa proklamasi harus dilakukan secepatnya, atas nama bangsa Indonesia sendiri.

3. Perumusan Naskah Proklamasi Setelah kembali ke Jakarta, pada malam yang sama, Soekarno, Hatta, dan Ahmad Soebardjo merumuskan naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda.

Naskah singkat namun bersejarah ini kemudian diketik oleh Sayuti Melik dengan sedikit perubahan.

4. Puncak Proklamasi 17 Agustus 1945 Tepat pada hari Jumat, 17 Agustus 1945, pukul 10.00 pagi, Soekarno, didampingi Hatta, membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di kediamannya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.

Acara sederhana namun penuh makna ini disusul dengan pengibaran bendera Merah Putih dan kumandang lagu "Indonesia Raya" untuk pertama kalinya.

Sejak saat itu, setiap tanggal 17 Agustus dirayakan sebagai Hari Kemerdekaan, menjadi pengingat bagi seluruh bangsa akan perjuangan heroik para pahlawan untuk merebut kemerdekaan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved