Palu Hari Ini

Wakil Gubernur Sulteng Reny Lamadjido Buka SNA XXVIII di Untad, Ajak Peserta Cicipi Kaledo

Ia mengajak mereka untuk menikmati kuliner khas Palu, sop tulang sapi atau yang lebih dikenal dengan nama kaledo.

|
Penulis: Robit Silmi | Editor: Fadhila Amalia
Robit/TribunPalu.com
SIMPOSIUM NASIONAL AKUTANSI - Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A Lamadjido, membuka Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XXVIII. Kegiatan berlangsung di Auditorium Utama Universitas Tadulako (Untad), Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Rabu (10/9/2025). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi

TRIBUNPALU.COM, PALU – Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A Lamadjido, membuka Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XXVIII.

Kegiatan berlangsung di Auditorium Utama Universitas Tadulako (Untad), Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Rabu (10/9/2025).

Dalam sambutannya, Reny sempat menyelipkan pesan unik kepada ratusan peserta yang hadir. 

Baca juga: KKN Untad Dibatalkan Sepihak, Mahasiswa Tuntut Kejelasan Dana dan Kebijakan

Ia mengajak mereka untuk menikmati kuliner khas Palu, sop tulang sapi atau yang lebih dikenal dengan nama Kaledo.

“Jangan lupa makan kaledo. Ada yang bilang kalau makan kaledo nanti kolesterol. Kolesterol adanya bukan di kaledo, tapi di laboratorium,” ucap Reny, disambut tawa peserta.

Selain itu, Reni menekankan pentingnya peran akuntansi di era modern. 

Menurutnya, akuntansi tidak lagi sekadar pencatatan laporan keuangan, tetapi juga menyangkut faktor risiko dan strategi perencanaan investasi.

Baca juga: Sekjen ATR/BPN Dorong Kinerja Maksimal Meski di Tengah Efisiensi Anggaran

“Akuntansi sekarang tidak hanya bercerita tentang finance, tapi lebih banyak tentang faktor risikonya. Sehingga dalam perencanaan ke depan seperti apa berinvestasi, itu yang jadi penting,” ujarnya.

Simposium Nasional Akuntansi merupakan agenda tahunan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang tahun ini digelar di Untad.

Reny berharap kegiatan ini menjadi ruang memperkuat jejaring antar akademisi, praktisi, dan pemerintah untuk mewujudkan tata kelola yang transparan, akuntabel, serta berkelanjutan.

“Sehingga betul-betul bukan hanya kuantitas yang kita cari, tapi kualitas yang ki

Baca juga: Kasat Narkoba Donggala: Narkoba Pintu Masuk Tindak Kriminal, Generasi Muda Harus Dilindungi

Kaledo sendiri merupakan kuliner khas Kota Palu yang sudah melegenda. 

Nama kaledo disebut berasal dari singkatan bahasa Kaili, “Kaki Lembu Donggala”, karena bahan utamanya adalah tulang kaki sapi. 

Hidangan ini berupa sop tulang berkuah asam pedas yang disantap bersama ubi kayu sebagai pengganti nasi. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved