Palu Hari Ini

RS Bhayangkara Palu Hadirkan Terapi Hiperbarik, Bantu Pasien Diabetes dan Stroke

Padahal, terapi ini juga dinilai efektif untuk kondisi seperti COVID-19, dengan meningkatkan kadar oksigen dalam darah secara signifikan.

|
Editor: Fadhila Amalia
HANDOVER
PERESMIAN RUANG RAWAT INAP - RS Bhayangkara Palu kini resmi menghadirkan layanan terapi hiperbarik, sebuah metode medis yang dinilai efektif dalam mempercepat pemulihan pasien, khususnya penderita diabetes dan stroke. 

TRIBUNPALU.COM, PALU – RS Bhayangkara Palu kini resmi menghadirkan layanan terapi hiperbarik, sebuah metode medis yang dinilai efektif dalam mempercepat pemulihan pasien, khususnya penderita diabetes dan stroke.

Terapi hiperbarik bekerja dengan cara memberikan oksigen murni bertekanan tinggi kepada pasien di dalam ruang khusus (chamber), sehingga oksigen dapat diserap lebih optimal oleh jaringan tubuh.

Terapi ini awalnya digunakan oleh TNI Angkatan Laut sejak tahun 1954 untuk menjaga kesehatan kru kapal selam, namun kini manfaatnya meluas ke masyarakat umum.

“Penderita diabetes mellitus yang mengalami luka kronis bahkan berisiko amputasi dapat sangat terbantu dengan terapi ini. Dengan hiperbarik, jaringan tubuh bisa kembali sehat dan tumbuh,” jelas Karumkit RS Bhayangkara Palu, AKBP dr Judy Dermawan, Kamis (11/9/2025).

Selain itu, pasien stroke juga menunjukkan respons positif terhadap terapi hiperbarik.

Jika pemulihan hanya mengandalkan pengobatan standar memakan waktu 2–3 bulan, maka dengan tambahan terapi ini, perbaikan bisa terlihat dalam waktu sekitar tiga minggu.

Secara medis, terapi hiperbarik memberikan oksigen murni langsung ke sel tubuh tanpa hanya mengandalkan hemoglobin sebagai pengangkut. Ini memungkinkan oksigenasi jaringan secara maksimal, terutama pada pasien dengan kondisi kronis atau luka sulit sembuh.

“Dalam percobaan laboratorium, hewan yang ditempatkan dalam chamber hiperbarik tetap hidup hanya dengan oksigen murni, artinya ini sangat efektif mengaliri oksigen langsung ke jaringan,” tutur dr. Judy.

Fasilitas hiperbarik di RS Bhayangkara Palu mampu menampung hingga 11 pasien dalam sekali sesi terapi, menjadikannya satu-satunya layanan terapi hiperbarik yang tersedia di Sulawesi Tengah saat ini.

Meskipun manfaatnya luas, dr Judy menyayangkan bahwa layanan terapi hiperbarik belum termasuk dalam layanan yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Padahal, terapi ini juga dinilai efektif untuk kondisi seperti COVID-19, dengan meningkatkan kadar oksigen dalam darah secara signifikan.

“Selama ini terapi ini dianggap hanya untuk kasus penyelaman atau kecantikan. Padahal, manfaatnya sangat besar untuk dunia medis,” ungkapnya.

Untuk biaya, satu kali terapi dikenakan tarif sekitar Rp500 ribu per sesi.

RS Bhayangkara Palu juga menawarkan paket 10 kali terapi dengan harga Rp5 juta, termasuk bonus hingga dua sesi tambahan.

Selain untuk pemulihan penyakit, terapi hiperbarik juga diketahui bermanfaat bagi kesehatan kulit dan meningkatkan vitalitas pria.

Layanan ini terbuka bagi masyarakat umum yang membutuhkan perawatan lanjutan atau terapi alternatif non-invasif.

“Dengan terapi ini, harapannya kualitas hidup pasien bisa meningkat. Kami ingin hadir sebagai rumah sakit yang tidak hanya memberikan pengobatan, tapi juga solusi pemulihan optimal,” pungkas dr Judy.

RS Bhayangkara Palu

RS Bhayangkara Palu berada di bawah naungan Polda Sulawesi Tengah.

Meskipun riwayat detail pendiriannya tidak banyak dipublikasikan secara spesifik seperti rumah sakit lain, keberadaannya sangat vital.

Rumah sakit ini telah mengalami berbagai peningkatan fasilitas dan layanan untuk memenuhi standar yang ada.

Pada tahun 2016, RS Bhayangkara Palu menjadi salah satu dari lima RS Bhayangkara di Indonesia yang mendapatkan status sebagai Satuan Kerja Badan Layanan Umum (BLU) oleh Kementerian Keuangan, yang menunjukkan pengakuan terhadap kualitas pelayanannya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved