Palu Hari Ini

Usulkan Pengadaan 5 Dokar dan 6 Kuda ke Pemkot, Legislator PKB Palu Andris: Identitas Budaya

Dokar dapat diintegrasikan dalam kegiatan wisata, car free day, serta event budaya seperti pawai dan HUT Kota Palu.

Penulis: Robit Silmi | Editor: mahyuddin
HANDOVER
USULKAN PENGADAAN DOKAR - Anggota DPRD Palu, Andris, mendorong pelestarian Dokar, kendaraan tradisional masyarakat Kaili yang nyaris punah.  Melalui inisiatif pribadi, Andris mengusulkan pengadaan lima unit Dokar dan enam ekor kuda. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi

TRIBUNPALU.COM, PALU - Anggota DPRD Palu, Andris, mendorong pelestarian Dokar, kendaraan tradisional masyarakat Kaili yang nyaris punah. 

Melalui inisiatif pribadi, Andris mengusulkan pengadaan lima unit Dokar dan enam ekor kuda.

Dokar dan kuda itu akan ditempatkan di kawasan wisata dan budaya di Kecamatan Palu Selatan dan Tatanga.

“Dokar ini bukan sekadar alat transportasi. Ini bagian dari identitas budaya kita. Sayang kalau dibiarkan hilang begitu saja,” ujar Andris kepada TribunPalu.com, Minggu (26/10/2025).

Baca juga: Kejurnas Tinju Amatir 2025 Resmi Bergulir di Kota Palu, Diikuti 189 Atlet dari 17 Provinsi

Sebagai putra asli Kaili yang dikenal gemar dengan kendaraan tradisional dan pacuan sapi, Andris prihatin melihat Dokar kini nyaris tak terlihat di Kota Palu. 

Menurutnya, sebagian Dokar yang tersisa bahkan berasal dari luar daerah seperti Gorontalo.

“Dulu di Kampung Tengah hampir setiap rumah punya dokar. Sekarang sudah benar-benar hilang. Ini waktunya kita hidupkan lagi,” ujarnya.

Legislator PKB Palu dari Dapil Palu Selatan dan Tatanga itu menjelaskan, pengadaan Dokar dan kuda bukan berasal dari pokok pikirannya sebagai anggota dewan, melainkan hasil komunikasi langsung dengan Pemerintah Kota Palu. 

Ia menyebut, usulan itu mendapat persetujuan prinsip dari Pemkot.

“Saya usulkan di luar Pokir. Nilainya sekitar Rp300 juta, dan nantinya tetap menjadi aset milik pemerintah,” jelasnya.

Ia menilai Dokar dapat diintegrasikan dalam kegiatan wisata, car free day, serta event budaya seperti pawai dan HUT Kota Palu.

“Di Jogja, andong jadi daya tarik wisata. Palu juga bisa seperti itu, tinggal bagaimana dikelola,” tambahnya.

Selain nilai budaya, Dokar juga dinilai lebih terjangkau dibandingkan kuda pacu yang harganya bisa mencapai Rp80 juta per ekor.

“Kalau kuda pacu, yang bisa ikut cuma yang punya modal. Tapi kalau dokar, masyarakat bisa ikut mengelola, dan itu lebih berdaya,” kata Andris.

Baca juga: 3 Ranperda Inisiatif Pemkot Disetujui DPRD Palu, Wali Kota: Mari Wujudkan Kota Lebih Baik

Ia berharap pelestarian Dokar mendapat dukungan masyarakat dan pemerintah. 

Menurutnya, tantangan utama bukan hanya soal biaya, tapi perubahan gaya hidup masyarakat yang makin bergantung pada kendaraan bermotor.

“Sekarang tinggal bangun kesadaran bersama. Kalau dikelola serius, dokar masih punya masa depan di Kota Palu,” pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved