Palu Hari Ini
Ketua HMI Fisip Untad Harap Hari Sumpah Pemuda Bukan Sekedar Seremonial
Rifai mengajak seluruh mahasiswa untuk merevitalisasi semangat Sumpah Pemuda dengan membangun solidaritas lintas ide dan disiplin ilmu.
Penulis: Supriyanto | Editor: Regina Goldie
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Supriyanto Ucok
TRIBUNPALU.COM, PALU - Ketua HMI Komisariat FISIP Untad, Rifai Ampile, menegaskan bahwa peringatan Sumpah Pemuda tahun ini harus menjadi ruang reflektif, bukan seremonial.
Menurutnya, Indonesia sedang berada dalam fase krisis multidimensi mulai dari degradasi etika publik, lemahnya literasi politik, hingga menguatnya polarisasi sosial akibat disinformasi di ruang digital.
"Sumpah Pemuda tidak lahir di ruang hampa ia lahir dari kegelisahan intelektual dan kesadaran politik anak muda terhadap disintegrasi bangsa. Hari ini, tantangan yang kita hadapi adalah bentuk baru dari disintegrasi, fragmentasi digital, ketimpangan ekonomi, dan pudarnya idealisme,” kata Rifai Ampile, Senin (27/10/2025).
Dalam perspektif keilmuan sosial-politik, Rifai menilai bahwa generasi muda mengalami paradoks antara keterhubungan digital dan keterputusan sosial.
Baca juga: Erwin Burase: Warga Pesisir Parigi Moutong Paling Rentan Terdampak Inflasi
"Kampus dan organisasi mahasiswa harus kembali menjadi arena dialektika, bukan sekadar ruang administrasi kegiatan. Refleksi Sumpah Pemuda menuntut kita membangun kultur intelektual yang progresif, rasional, dan berorientasi pada kemaslahatan umat serta bangsa," ungkapnya.
Rifai menekankan bahwa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) memiliki mandat historis dan ideologis untuk menjaga keseimbangan antara nilai keislaman dan keindonesiaan di tengah arus globalisasi yang cenderung mengikis identitas, HMI harus hadir sebagai laboratorium kepemimpinan dan etika sosial.
"Kita membutuhkan pemuda yang tidak hanya reaktif terhadap isu, tetapi mampu membaca struktur masalah dengan pendekatan ilmiah dan nilai moral yang kuat. Semangat Sumpah Pemuda hari ini adalah keberanian untuk berpikir kritis, bersikap rasional, dan bertindak transformatif," tegas Rifai.
Baca juga: Polres Parigi Moutong Salurkan 400 Paket Beras untuk Warga Pesisir
Rifai mengajak seluruh mahasiswa untuk merevitalisasi semangat Sumpah Pemuda dengan membangun solidaritas lintas ide dan disiplin ilmu.
"Indonesia tidak akan maju hanya dengan retorika persatuan, tetapi dengan kerja intelektual, integritas moral, dan komitmen kolektif terhadap keadilan sosial. Itulah makna sejati Sumpah Pemuda di era disrupsi," pungkasnya. (*)
| Kadis UMKM Palu Sebut Retribusi PKL Sudah Sesuai Perda |
|
|---|
| Komunitas Pemuda Palu Gelar Sharing Session Bahas Pinjol dan Kesehatan Mental |
|
|---|
| 1.475 Wisudawan Diwisuda di Universitas Tadulako |
|
|---|
| Konsolidasi PAN di Palu Dirangkaikan Pembagian Sembako untuk Warga |
|
|---|
| Usulkan Pengadaan 5 Dokar dan 6 Kuda ke Pemkot, Legislator PKB Palu Andris: Identitas Budaya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.