Banggai Hari Ini

Permainan Biliar Makin Populer di Luwuk Sulteng, Lima Tempat Bermain Dalam Setahun

Dalam satu tahun terakhir, jumlah tempat bermain biliar di kota ini bertambah pesat, dari hanya satu tempat kini menjadi lima lokasi.

Penulis: Alisan | Editor: Fadhila Amalia
Alisan/TribunPalu
BILLIAR - Permainan biliar semakin digemari masyarakat Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Dalam satu tahun terakhir, jumlah tempat bermain biliar di kota ini bertambah pesat, dari hanya satu tempat kini menjadi lima lokasi. 

Sejarah Biliar

Permainan biliar memiliki sejarah panjang dan menarik yang berawal dari permainan di luar ruangan hingga menjadi olahraga yang kita kenal sekarang.

Berikut adalah ringkasan sejarahnya:

Awal Mula di Abad ke-15 Eropa

Biliar pertama kali muncul di Eropa pada abad ke-15, kemungkinan besar di Prancis.

Awalnya, permainan ini dimainkan di luar ruangan di atas rumput, mirip dengan permainan kriket (croquet).

Permainan ini kemudian bergeser ke dalam ruangan, dimainkan di atas meja berpermukaan datar yang dilapisi kain hijau untuk meniru rumput. 

Pada masa ini, bola didorong, bukan dipukul, menggunakan tongkat kayu yang disebut mace.

Perkembangan di Kalangan Bangsawan

Pada awalnya, biliar sangat populer di kalangan bangsawan dan keluarga kerajaan. Bahkan, Raja Louis XIV dari Prancis disebut-sebut sebagai salah satu penggemar berat permainan ini.

Pada abad ke-16, biliar mulai dikenal luas, bahkan dramawan terkenal seperti William Shakespeare menyebut permainan ini dalam karyanya "Antony and Cleopatra," yang menunjukkan popularitasnya yang semakin meluas.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved