Parigi Moutong Hari Ini

Hampir 400 Warga Parigi Moutong Digigit Anjing Sepanjang 2025, Vaksinasi Rabies Masih Minim

Satu korban berasal dari Desa Dolago Padang, Kecamatan Parigi Selatan, sementara dua lainnya meninggal di Desa Sidoan, Kecamatan Sidoan.

|
Editor: Fadhila Amalia
Handover/Tobias Arhelger
ILUSTRASI KASUSU RABIES - Kasus gigitan anjing terhadap manusia di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, terus mengalami peningkatan sepanjang tahun 2025. Hingga Agustus, tercatat hampir 400 warga dilaporkan menjadi korban gigitan anjing. 

TRIBUNPALU.COM, PARIMO – Kasus gigitan anjing terhadap manusia di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, terus mengalami peningkatan sepanjang tahun 2025.

Hingga Agustus, tercatat hampir 400 warga dilaporkan menjadi korban gigitan anjing.

Dari jumlah tersebut, tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat rabies.

Satu korban berasal dari Desa Dolago Padang, Kecamatan Parigi Selatan, sementara dua lainnya meninggal di Desa Sidoan, Kecamatan Sidoan.

Baca juga: Warga Parimo Digigit Anjing Ratusan Orang, Tiga Meninggal Dunia

“Baru setengah tahun, sudah ada hampir 400 laporan gigitan, bahkan tiga orang meninggal,” ungkap drh I Nyoman Feriyadyana, Tim Vaksinasi Rabies dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Parigi Moutong, Jumat (29/8/2025).

Feriyadyana menegaskan bahwa tingginya angka gigitan anjing ini harus segera diantisipasi melalui vaksinasi rabies pada hewan. “Kalau hewannya tidak divaksin, manusia jadi sangat rentan terkena rabies,” jelasnya.

Populasi anjing di Kabupaten Parigi Moutong mencapai sekitar 27 ribu ekor, namun anggaran vaksinasi yang tersedia setiap tahun sangat terbatas.

“Anggaran kita biasanya hanya cukup untuk seribu sampai dua ribu ekor saja,” kata Feriyadyana.

Kondisi ini menyebabkan vaksinasi rabies hanya bisa dilakukan secara terbatas, dan program vaksinasi kerap bergantung pada bantuan vaksin dari pemerintah provinsi. “Kami selalu mengajukan permohonan tambahan agar bisa menjangkau wilayah yang lebih luas,” tambahnya.

Baca juga: Bupati Parimo: Kepala Desa Bambalemo Bisa Diberhentikan Sementa

Sejauh ini, vaksinasi baru terlaksana di beberapa titik, seperti Kecamatan Balinggi dan Desa Astina. Di Kecamatan Balinggi, sebanyak 250 ekor anjing berhasil divaksin pada bulan lalu. Sedangkan di Desa Astina, hanya 150 ekor dari target 250 ekor yang sudah divaksinasi.

“Kendala di lapangan cukup banyak, mulai dari stok vaksin terbatas, anggaran yang kecil, hingga kekurangan petugas,” ujarnya.

Meski demikian, Feriyadyana menekankan bahwa pencegahan rabies harus dilakukan secara berkelanjutan. “Rabies adalah penyakit mematikan, dan vaksinasi hewan adalah satu-satunya cara untuk melindungi manusia dari penyakit ini,” tegasnya.

Baca juga: Bupati Sigi Buka Acara Sustainable District Outlook LTKL 2025 di Tangerang

Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong diharapkan dapat meningkatkan anggaran dan fasilitas vaksinasi agar wabah rabies dapat segera dikendalikan, demi keselamatan masyarakat luas.

Kasus Rabies di Parigi Moutong

Kabupaten Parigi Moutong di Sulawesi Tengah memiliki kasus rabies yang cukup signifikan dan perlu diwaspadai.

Berikut adalah ringkasan situasinya:

Jumlah Kasus yang Tinggi

Pada tahun 2024, Parigi Moutong mencatat kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) tertinggi di seluruh Provinsi Sulawesi Tengah, dengan angka mencapai 870 kasus.

Angka ini jauh melampaui daerah lain dan menunjukkan bahwa penyebaran rabies di kabupaten ini masih menjadi masalah serius.

Beberapa laporan bahkan menyebutkan adanya kasus kematian akibat rabies di Parigi Moutong, yang menjadi peringatan keras bagi masyarakat.

Penanganan yang Dilakukan

Pemerintah daerah, melalui Dinas Kesehatan Parigi Moutong, telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi penyebaran rabies, di antaranya:

Pembentukan Rabies Center: Dinkes telah menyiapkan tujuh rabies center yang tersebar di beberapa Puskesmas, mulai dari Moutong hingga Sausu.

Pusat-pusat ini bertujuan untuk memberikan penanganan medis, termasuk vaksin anti-rabies, kepada korban gigitan HPR.

Vaksinasi Hewan: Pihak terkait juga melakukan vaksinasi massal terhadap hewan peliharaan, khususnya anjing, untuk menekan populasi hewan yang terinfeksi.

Edukasi dan Sosialisasi: Masyarakat terus diimbau untuk mewaspadai gigitan anjing, kucing, dan kera.

Pemilik hewan peliharaan juga didorong untuk mengikat dan memvaksin hewan mereka secara rutin.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved