Mayat di Desa Mertasari

Kisah Pilu Kematian Kasiah, Dikenal Tak Akur dengan Keluarga dan Sering Tolak Bantuan Warga

Penemuan Mayat Kasiah (50) di Desa Mertasari, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada Sabtu (6/9/2025)

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Lisna Ali
FAAIZ / TRIBUNPALU.COM
Penemuan Mayat Kasiah (50) di Desa Mertasari, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada Sabtu (6/9/2025), mengungkap cerita tentang kehidupan almarhumah yang sangat tertutup.  

“Pintu rumah didobrak agar bisa masuk,” kata Iswan.

Setelah berhasil masuk, warga memastikan Kasiah tak bernyawa dengan kondisi terbaring di tempat tidur.

“Kondisi sudah tidak bernyawa, posisinya di tempat tidur,” jelas Iswan.

Penemuan Mayat itu kemudian dilaporkan warga kepada pihak kepolisian yang datang bersama aparat desa.

“Kami langsung informasikan ke kepolisian,” ujar Iswan.

Polisi bersama aparat desa dan warga kemudian berkoordinasi dengan pihak keluarga Kasiah.

“Kami hubungi keluarganya untuk memberi kabar,” ungkap Iswan.

Keluarga yang menerima informasi tersebut kemudian datang dan sepakat membawa jenazah korban pulang ke kampung halaman.

Baca juga: Bukan Hanya Uang, Warga Kembalikan 32 Barang Jarahan Milik Ahmad Sahroni Termasuk Sertifikat Tanah

Dipastikan Meninggal Tanpa Tanda Kekerasan

Mayat Kasiah (50), dipastikan meninggal tanpa tanda-tanda kekerasan.

Hal itu berdasarkan kesaksian perangkat desa yang menemukan Kasiah pertama kali.

Kepala Desa Mertasari, Iswan, mengatakan kondisi rumah korban masih utuh saat ditemukan.

“Kalau dilihat pintu dan jendela, tidak ada yang terbongkar,” kata Iswan.

Menurut Iswan, korban diketahui sudah lama sakit sebelum meninggal dunia.

“Keluarga bilang tidak usah visum, mungkin karena sakit,” ucap Iswan.

Pihak keluarga juga menolak pemeriksaan medis terhadap jenazah korban.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved