Banggai Hari Ini

Pembangunan Rumah Potong Hewan di Pasar Simpong Banggai Dimulai, Rp1,4 Miliar Dialokasikan

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Banggai, I Dewa Supatriagama, mengakui, pembangunan fisik RPH di bawah instansinya.

Penulis: Alisan | Editor: Fadhila Amalia
Alisan/TribunPalu
PEMBANGUNAN PASAR SIMPONG - Pengerjaan Rumah Potong Hewan (RPH) di Pasar Simpong, Kecamatan Luwuk Selatan, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah mulai dibangun. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alisan Lasande 

TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Pengerjaan Rumah Potong Hewan (RPH) di Pasar Simpong, Kecamatan Luwuk Selatan, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah mulai dibangun.

Pantauan TribunPalu.com, bangunan didirikan di eks lokasi kebakaran. 

Pekerja mulai menyusun pondasi dan besi penyangga bangunan.

Baca juga: Aktivitas PLTU NNI Dihentikan Sementara, Safri: Bukti Nyata Gubernur Berani Tegakkan Aturan

Dinas PUPR Kabupaten Banggai mengalokasikan Rp1,4 miliar. 

Lokasi pembangunan RPH terbakar, Senin (12/5/2025) dini hari. 

Sebanyak 326 pedagang juga menjadi korban.

RPH berdiri di atas lahan seluas 43 x 18 meter.

Terletak di bibir muara Sungai Jole, di pesisir pantai.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Banggai, Pupung Diliyanto tahun ini pembangunan RPH sapi. 

"Sebelah nanti unggas, tahun depan," jelasnya, belum lama ini.

Baca juga: Hari Ini Pratama Arhan Baca Ikrar Talak, Azizah Salsha Akan Diceraikan?

Di APBD Perubahan, Dinas Peternakan mengusulkan alat potong berkapasitas sampai 200 per hari.

"Kejar tahun ini bisa operasi. Kita mau kejar sertifikasi halal," jelasnya.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Banggai, I Dewa Supatriagama, mengakui, pembangunan fisik RPH di bawah instansinya.

Apabila dibutuhkan prasarana tambahan seperti IPAL atau pematangan landscape akan dilanjutkan.

"Mungkin kita akan tambah lagi tahun depan," tuturnya.

Baca juga: Wagub Sulteng Tutup Bahari Basketball Competition V 2025, Tekankan Prestasi dan Sportivitas

Pasar Simpong

Pasar Simpong adalah pasar tradisional terbesar dan menjadi pusat ekonomi utama di Kota Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah

Meskipun tidak ada informasi spesifik mengenai tanggal atau tahun pasti pendiriannya, sejarah Pasar Simpong lebih banyak diceritakan melalui perkembangannya dari waktu ke waktu.

Revitalisasi Menuju Pasar Modern

Dalam beberapa tahun terakhir, Pasar Simpong mengalami revitalisasi besar-besaran yang bertujuan mengubahnya dari pasar tradisional menjadi pasar modern.

Proyek ini merupakan inisiatif pemerintah daerah untuk meningkatkan fasilitas, kenyamanan, dan kebersihan bagi pedagang dan pembeli.

Proses revitalisasi ini dilakukan dalam beberapa tahapan dan melibatkan anggaran yang cukup besar. Beberapa poin penting terkait revitalisasi ini:

Baca juga: Demo Siswa SMAN 5 Palu Meluas: Tolak Intimidasi dan Tuntut Transparansi Dana BOS

Pembangunan kembali pasar menjadi bangunan bertingkat.

Pemisahan zona dagang, di mana lantai dasar (lantai 1) biasanya diperuntukkan bagi pedagang kebutuhan pokok dan pasar basah, sedangkan lantai atas (lantai 2 dan 3) ditempati oleh pedagang pakaian, peralatan rumah tangga, dan barang lainnya.

Penataan ulang lapak dan akses jalan untuk menghindari kemacetan dan ketidaknyamanan.

Penerapan sistem pembayaran non-tunai seperti QRIS.

Peran dan Fungsi Pasar Simpong

Sejak lama, Pasar Simpong telah menjadi denyut nadi perekonomian di Luwuk. Fungsinya tidak hanya sebagai tempat jual beli kebutuhan sehari-hari, tetapi juga sebagai:

Pusat Distribusi: Pasar ini menjadi titik kumpul bagi berbagai komoditas, termasuk produk pertanian, perikanan, dan hasil bumi dari berbagai wilayah di Kabupaten Banggai.

Pasar Barang Seken: Ada area khusus di Pasar Simpong yang dikenal menjual barang-barang bekas (seken) dari luar negeri, seperti pakaian dan barang lainnya, yang menjadi daya tarik tersendiri.

Penyerap Tenaga Kerja: Ribuan pedagang dan pekerja bergantung pada aktivitas ekonomi yang terjadi di pasar ini.

Tantangan dan Kendala

Perjalanan Pasar Simpong tidak lepas dari berbagai tantangan, seperti:

Kebakaran: Pasar ini pernah mengalami beberapa kali insiden kebakaran yang menghanguskan sebagian besar lapak pedagang. Peristiwa ini sering kali menjadi pemicu utama untuk proyek-proyek perbaikan dan pembangunan kembali.

Penataan Pedagang: Proses relokasi pedagang dari lapak lama ke bangunan baru kerap menjadi kendala, terutama bagi mereka yang terbiasa berjualan di pinggir jalan.

Secara keseluruhan, Pasar Simpong adalah cerminan dari dinamika ekonomi lokal di Luwuk, yang terus beradaptasi dan berbenah diri untuk menjadi lebih baik.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved