Morowali Hari Ini

Tanggapi Tuntutan Mahasiswa, Dinas Pendidikan Morowali Janji Percepat Pencairan Beasiswa

Amir menegaskan akan menindaklanjuti seluruh aspirasi secara terbuka dan transparan.

Penulis: Ismet Togean 20 | Editor: Lisna Ali
ISMET/TRIBUNPALU.COM
Setelah aksi demonstrasi yang digelar Aliansi Mahasiswa Morowali (AMM) pada Jumat (19/9/2025), Kepala Dinas Pendidikan Morowali, Amir Aminudin, menyatakan pihaknya telah menyiapkan langkah konkret untuk menjawab lima tuntutan utama mahasiswa. 

TRIBUNPALU.COM - Setelah aksi demonstrasi yang digelar Aliansi Mahasiswa Morowali (AMM) pada Jumat (19/9/2025), Kepala Dinas Pendidikan Morowali, Amir Aminudin, menyatakan pihaknya telah menyiapkan langkah konkret untuk menjawab lima tuntutan utama mahasiswa.

Dalam pernyataan resminya pada Minggu (20/9/2025), Amir menegaskan akan menindaklanjuti seluruh aspirasi secara terbuka dan transparan.

"Semua aspirasi mahasiswa akan kami tindak lanjuti dengan terbuka dan transparan. Tidak ada yang ditutup-tutupi," ujar Amir.

Amir juga menjelaskan, beberapa langkah yang telah disiapkan diantaranya, membuka ruang dialog lebih luas dengan mahasiswa, kampus, dan stakeholder lain. 

Mempercepat pencairan Beasiswa Tahap II dengan jadwal resmi yang diumumkan secara terbuka.

Melibatkan bank penyalur serta auditor internal dalam proses pencairan.

Baca juga: Resmi Dibuka Bupati Rizal Intjenae, Festival Uta Dada di Sigi Bakal Jadi Agenda Tahunan

Mengevaluasi kriteria penerima beasiswa agar tidak menimbulkan diskriminasi.

Menyiapkan program magang terstruktur bersama kampus dan industri lokal.

Amir menambahkan, pihaknya juga segera melaksanakan audit internal sesuai kebijakan Bupati Morowali untuk memperkuat akuntabilitas.

Dalam hal ini dinas Pendidikan juga telah menyiapkan empat langkah transparansi.

Forum dialog terbuka dalam dua minggu ke depan dengan melibatkan mahasiswa, kampus, bank penyalur, dan masyarakat.

Pembentukan tim monitoring bersama dengan perwakilan mahasiswa.

Publikasi progres berkala setiap 14 hari melalui kanal resmi pemerintah.

Pembukaan hotline pengaduan beasiswa sebagai wadah keluhan dan saran.

Lebih lanjut, Amir menegaskan bahwa Dinas Pendidikan Morowali konsisten mendorong keterbukaan serta transformasi pendidikan berbasis teknologi. 

Amir juga menyampaikan Sejumlah capaian yang telah diraih oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Morowali diantaran.

Distribusi 1.690 tablet pembelajaran untuk siswa di daerah 3T.

Penyediaan 2.907 chromebook guna mendukung digitalisasi pendidikan.

Pelatihan robotik gratis untuk sekolah negeri.

Pemasangan internet Starlink hampir di seluruh SD dan SMP.

Peringkat ketiga nasional dalam transformasi pembelajaran berbasis teknologi.

Penetapan 10 sekolah sebagai Kandidat Sekolah Rujukan Google.

“Capaian ini tidak mungkin lahir dari sikap arogan. Semua tercapai karena keterbukaan, partisipasi, dan kerja sama,” pungkas Amir.

Baca juga: Segini Harga Emas Antam Terakhir, Ukuran 1 Gram Tembus Rp 2,122,000

Aksi Mahasiswa 

Sebelumnya, Sejumlah mahasiswa di Kabupaten Morowali menggelar aksi unjuk rasa menuntut perhatian pemerintah daerah terhadap dunia pendidikan, Jumat (19/9/2025).

Dalam aksi tersebut, para mahasiswa membentangkan spanduk bertuliskan.

“Selamatkan Pendidikan Morowali dan Realisasikan Beasiswa”sebagai bentuk protes. 

Aksi dilakukan didepan Kantor Dinas Pendidikan Morowali ,JL Trans Sulawesi, Desa Bente, Kelurahan Bungku Tengah, Sulawesi Tengah

Dengan membakar ban bekas, sehingga sempat menarik perhatian masyarakat yang melintas.

Baca juga: Peringati Harhubnas 2025, KUPP dan Dishub Luwuk Gelar Jalan Santai

Massa aksi menilai bahwa hingga kini Program Beasiswa yang dijanjikan pemerintah daerah belum sepenuhnya terealisasi dan merata kepada mahasiswa yang membutuhkan. 

“Kami hadir di sini untuk menyuarakan keresahan mahasiswa. Pendidikan di Morowali harus diperhatikan serius. Jangan sampai ada lagi mahasiswa yang putus kuliah hanya karena masalah biaya,” ujar salah satu orator aksi. 

Selain mendesak realisasi beasiswa, massa juga meminta pemerintah daerah lebih transparan dalam pengelolaan anggaran pendidikan. 

Menurut mereka, kebijakan pendidikan yang berpihak pada mahasiswa miskin dan berprestasi merupakan kunci dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Morowali.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved