Palu Hari Ini
Marselinus Sidak RSUD Undata Palu, Temukan Pasien Bawa Kipas Sendiri
Marselinus yang duduk di Komisi IV DPRD Sulteng ini sebelumnya datang ke rumah sakit tersebut membawa masyarakat untuk berobat.
Penulis: Robit Silmi | Editor: Fadhila Amalia
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi
TRIBUNPALU.COM, PALU – Anggota DPRD Sulawesi Tengah dari Fraksi Perindo, Marselinus, melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke RSUD Undata Palu, Selasa (23/9/2025).
Marselinus yang duduk di Komisi IV DPRD Sulteng ini sebelumnya datang ke rumah sakit tersebut membawa masyarakat untuk berobat.
Namun, ia justru menemukan sejumlah fasilitas yang dinilai tidak memadai.
Baca juga: UMKM Ramaikan Donggala Layangan Festival 2025 di Pelabuhan Lama
“Ruangan itu hampir rata-rata tidak ada AC-nya, bahkan masyarakat membawa kipas angin sendiri dari rumahnya,” ungkap Marselinus.
Ia menyebut, kondisi tersebut sangat memprihatinkan bagi pasien kelas III yang mayoritas dari kalangan masyarakat kecil.
“Pasien kelas III ini masyarakat kecil. Masa rumah sakit rujukan, yang dianggap besar di Sulteng, ternyata pasien harus bawa kipas angin sendiri,” tegasnya.
Selain AC, Marselinus juga menemukan toilet tersumbat hingga tidak adanya sprei untuk pasien.
Baca juga: Gaji PPPK Paruh Waktu Dianggarkan di APBD 2026 Kabupaten Banggai
“Kalau pembangunan ini satu tahun, berarti satu tahun masyarakat merasakan siksa di rawat di sini. Mending mereka rawat di rumah saja,” ucapnya.
Meski demikian, Marselinus tetap memberikan apresiasi pada program unggulan Gubernur Sulteng Anwar Hafid bersama Wakil Gubernur Reny Lamadjido, ‘Berani Sehat’, yang hanya bersyaratkan KTP Sulteng.
“Program gubernur itu bagus sekali. Jangan sampai program yang sudah dirancang baik justru dinodai oleh oknum-oknum lewat pelayanan yang buruk,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Undata Palu, drg Herry, memberikan klarifikasi kepada TribunPalu.
Ia mengatakan, dirinya sedang berada di Jakarta bersama Gubernur Sulteng untuk membicarakan infrastruktur RS Undata Palu.
Baca juga: Di Balik Papan Rapuh dan Tikar Lusuh, Aeman Menanti Uluran Tangan
“Kebutuhan provinsi sudah siap semua, perencanaan gambar, dan tadi PU minta lengkapi semua persyaratan, administrasi, lahan yang wajib siap,” kata drg Herry.
Ia menjelaskan, kondisi rumah sakit pascagempa memang membutuhkan renovasi besar-besaran dan tambahan kamar.
“RS Undata ini rumah sakit rujukan se-Sulteng. Bagaimana tidak repot kalau semua pasien dari kabupaten kota berkumpul di sini,” jelasnya.
Herry juga menekankan bahwa kehadirannya di Jakarta untuk menguatkan upaya pemerintah provinsi.
Baca juga: Anggota Fraksi PDIP Banggai I Made Darma Hadiri Peringatan Harhubnas 2025
“Saya menjelaskan sebagai penguatan dari manajemen RS. Saya salut Pak Gub dan Wagub yang nonstop cari peluang luar biasa di kementerian,” pungkasnya.
Sejarah RSUD Undata Palu
RSUD Undata Palu, sebagai rumah sakit rujukan utama di Sulawesi Tengah, memiliki sejarah panjang yang dimulai dari fasilitas sederhana hingga menjadi rumah sakit modern dan terakreditasi saat ini.
Awal Pendirian (1972)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata didirikan secara resmi pada 7 Agustus 1972.
Pendiriannya berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 59/DITTAP/1072.
Pada awalnya, rumah sakit ini berlokasi di pesisir Teluk Palu dengan status sebagai rumah sakit kelas C.
Kapasitas tempat tidurnya saat itu masih sangat terbatas, yaitu hanya 50 tempat tidur.
Nama "Undata" diambil dari bahasa Kaili, suku asli Palu, yang berarti "Obat Kita".
Pemberian nama ini mencerminkan semangat pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat.
Peningkatan Status dan Pindah Lokasi
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan, RSUD Undata terus berkembang dan mengalami peningkatan status serta relokasi:
1995: RSUD Undata mendapatkan pengakuan sebagai rumah sakit kelas B Non-Pendidikan sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan.
2003: Statusnya kembali ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas B Pendidikan.
Perubahan ini menjadikan Undata sebagai lahan praktik utama bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako (Untad).
2009: Seluruh kegiatan pelayanan dipindahkan ke gedung baru di lokasi saat ini, yaitu di Jalan R. E. Martadinata, Kecamatan Tondo.
Gedung baru ini dibangun dengan fasilitas yang lebih modern dan lengkap untuk menunjang statusnya sebagai rumah sakit rujukan.(*)
Kadisdik Palu Pesan Duta Pariwisata Cilik Jaga Attitude dan Jadi Teladan |
![]() |
---|
BREAKINGNEWS: Mahasiswa Demo Pemprov Sulteng, Minta Program MBG Dihentikan Sementara |
![]() |
---|
Anaknya Wakili Sulteng di Ajang Duta Pariwisata Cilik Nasional, Cek Tips Sang Ayah |
![]() |
---|
Murid SD Inpres 6 Lolu Wakili Palu di Ajang Duta Pariwisata Cilik Nasional 2025 |
![]() |
---|
Diklat Bermuatan Pancasila Digelar di Kota Palu, Dorong Penguatan Nilai Kebangsaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.