Palu Hari Ini
Anggota DPRD Sulteng Usulkan MBG Dialihkan Jadi Dana Tunai untuk Orang Tua Siswa
Saat ini duduk di Komisi IV DPRD Sulteng, yang membidangi kesejahteraan rakyat, pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, serta sosial keagamaan.
Penulis: Robit Silmi | Editor: Fadhila Amalia
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi
TRIBUNPALU.COM, PALU – Anggota DPRD Sulawesi Tengah (Sulteng), Marselinus, mengusulkan agar program Makanan Bergizi Gratis (MBG) tidak lagi disajikan dalam bentuk makanan, melainkan dialokasikan dalam bentuk dana tunai untuk orang tua siswa.
Marselinus merupakan legislator dari daerah pemilihan (dapil) Kota Palu.
Saat ini duduk di Komisi IV DPRD Sulteng, yang membidangi kesejahteraan rakyat, pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, serta sosial keagamaan.
Baca juga: Cara Daftar Online dan Keuntungan Mitra Dapur Umum MBG, Cek Syaratnya
Usulan ini muncul setelah maraknya kasus keracunan siswa di Kota Palu usai menyantap menu MBG beberapa waktu terakhir.
"Saya lebih cenderung dengan biaya yang sudah ditetapkan pemerintah Rp15 ribu, kalau Rp10 ribu saja orang tua murid lebih legowo," ujar Marselinus kepada sejumlah awak media, Selasa (23/9/2025).
Menurutnya, dengan skema tunai risiko keracunan tidak ada.
"Alangkah bagusnya kita kasihkan dana tunai. Kalau program ini berlanjut, bisa saja angka kematian akan muncul," katanya.
Ia menilai penyaluran MBG lewat dapur penyedia rawan praktik korupsi.
Baca juga: KPID Sulteng dan FISIP Untad Jalin Kerja Sama Tingkatkan Kualitas Siaran TV 2025
"Dipihak ketigakan pasti ada orang mau untung, bisa saja ada oknum bermain dengan angka Rp10 ribu dibeli harga Rp7 ribu, dipangkas-pangkas," tegasnya.
Marselinus menambahkan, serapan tenaga kerja dari program MBG tidak sebanding dengan ancaman terhadap kesehatan anak-anak.
"Serapan tenaga kerja tidak sebanding dengan nyawa dan kesehatan," ujarnya.
Ia juga khawatir orang tua tidak lagi mengizinkan anaknya menyantap MBG di sekolah.
"Tidak ada orang tua yang relakan anaknya sakit," ucapnya.
Marselinus menyebut, usulan ini sudah pernah ia lontarkan dalam rapat anggota DPRD Sulteng, meski belum mendapat dukungan dari rekan-rekannya.
Baca juga: Marselinus Sidak RSUD Undata Palu, Temukan Pasien Bawa Kipas Sendiri
"Mungkin karena cuma saya sendiri," katanya.
Skemanya orang tua siswa yang membekali makanan dari dana tunai yang sudah diberikan, sehingga kebersihan dan keamanan bisa dijaga.
Lebih lanjut, ia mengusulkan agar pihak sekolah hanya berperan sebagai pengawas.
"Jadi pihak sekolah mengawasi saja. Kalau ada siswa yang tidak membawa makanan, diberikan teguran kepada orang tuanya," tutupnya.
Tujuan Utama Program MBG:
Program ini dirancang untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat yang serius, terutama pada anak-anak dan ibu hamil. Tujuan utamanya adalah:
Menanggulangi Stunting: Stunting (kekerdilan) adalah masalah kekurangan gizi kronis yang berdampak pada pertumbuhan fisik dan kognitif anak. Program ini diharapkan dapat memutus rantai stunting sejak dini.
Meningkatkan Gizi Anak Sekolah: Memberikan asupan gizi yang baik akan meningkatkan fokus dan kemampuan belajar anak di sekolah.
Baca juga: Puluhan Kali Didatangi, Tapi Tak Pernah Dibantu: Warga Desa Sienjo Aeman Tetap Menunggu
Meningkatkan Kualitas SDM: Dengan generasi yang sehat dan cerdas, Indonesia diharapkan memiliki sumber daya manusia (SDM) yang lebih unggul di masa depan.
Siapa Saja Target Penerima?
Meskipun disebut program "gratis," sasaran utamanya sangat spesifik, yaitu:
Anak Sekolah: Peserta didik dari tingkat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), SD, SMP, hingga SMA.
Anak Balita: Anak-anak di bawah usia lima tahun yang berada di luar jenjang pendidikan formal.
Ibu Hamil: Ibu hamil juga menjadi target utama untuk memastikan janin mendapatkan nutrisi yang cukup sejak dalam kandungan.
Implementasi Program
Program ini direncanakan akan dilaksanakan secara bertahap. Pada tahap awal, pelaksanaannya akan difokuskan di beberapa daerah dan sekolah sebagai uji coba.
Pemerintah akan menetapkan standar menu makanan yang harus dipenuhi agar nilai gizinya optimal.
Menu yang disediakan akan bervariasi setiap hari dan disesuaikan dengan kebutuhan gizi anak sesuai dengan usianya.
Program ini diharapkan menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan manusia dan ketahanan pangan nasional di masa depan.(*)
KPID Sulteng dan FISIP Untad Jalin Kerja Sama Tingkatkan Kualitas Siaran TV 2025 |
![]() |
---|
Marselinus Desak Perombakan Manajemen RSUD Undata: Pelayanan Dinilai Tak Layak |
![]() |
---|
Marselinus Sidak RSUD Undata Palu, Temukan Pasien Bawa Kipas Sendiri |
![]() |
---|
Kadisdik Palu Pesan Duta Pariwisata Cilik Jaga Attitude dan Jadi Teladan |
![]() |
---|
BREAKINGNEWS: Mahasiswa Demo Pemprov Sulteng, Minta Program MBG Dihentikan Sementara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.