Parigi Moutong Hari Ini
Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Parigi Moutong Terus Meningkat
Kartikowati menjelaskan, dari total kasus tersebut, kekerasan seksual menjadi yang paling dominan.
Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Regina Goldie
“Pendampingan kami lakukan hingga korban benar-benar aman dan pulih,” katanya.
Untuk mendukung kegiatan ini, tahun 2026 DP3AP2KB akan menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat.
“Dana DAK akan digunakan untuk sosialisasi tambahan dan biaya pendampingan korban,” ujar Kartikowati.
Baca juga: Ajak Warga Kota Palu Berinvestasi di Pasar Modal, Kepala BEI Sulteng: Jangat Tunggu Sisa Gaji
Kartikowati berharap, dengan upaya ini, masyarakat semakin sadar pentingnya perlindungan anak.
“Harapannya, ke depan kasus kekerasan bisa ditekan seminimal mungkin,” tambahnya.
Pendampingan dan sosialisasi ini juga melibatkan kerja sama lintas sektor.
“Kami koordinasi dengan kepolisian, sekolah, dan lembaga masyarakat agar penanganan lebih efektif,” kata Kartikowati.
Meski data menunjukkan peningkatan, Kartikowati yakin, langkah preventif dan pendampingan akan membawa perubahan positif.
“Kami optimistis angka kekerasan akan turun jika semua pihak peduli dan berperan aktif,” pungkasnya.(*)
Rumah Hukum Tadulako Desak Pemerintah Dialog dengan Pedagang Soal Relokasi |
![]() |
---|
Pembeli Sepi, Penjual Sayur dan Campuran di Pasar Sentral Parigi Sulteng Tolak Relokasi |
![]() |
---|
Satresnarkoba Parigi Moutong Amankan 57 Tersangka Narkoba Selama Januari-September 2025 |
![]() |
---|
Kapolres Parigi Moutong: Jangan Takut Melapor Bila Mengetahui Penyalahgunaan Narkoba |
![]() |
---|
Polisi Sebut Tersangka Perempuan dalam Kasus PETI di Parigi Moutong Berasal dari Surabaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.