5 SD di Balaesang Donggala Terima Program Makanan Bergizi Gratis Perdana

Laporan Wartawan TribunPalu, Misna Jayanti

TRIBUNPALU.COM, DONGGALA - Penyaluran perdana program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dimulai di Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (1/10/2025). 

Sebanyak lima sekolah dasar di Kecamatan Balaesang menjadi penerima manfaat pada hari pertama.

Kelima sekolah itu adalah SDN 19 Balaesang, SDN 22 Balaesang, SDN 4 Balailesang, SDN 12 Balaesang, dan SDN 5 Balaesang. 

Baca juga: Program Makanan Bergizi Gratis Mulai Disalurkan di Balaesang Donggala

Penyaluran dilakukan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), sedangkan produksi makanan ditangani oleh Yayasan Tujuh Tangkai sebagai mitra pemerintah.

Guru SDN 19 Balaesang, Ajeng menyambut baik program ini karena manfaatnya dirasakan merata oleh seluruh siswa. 

“Kami bersyukur semua anak mendapat bagian yang sama, tidak ada perbedaan. Menu yang disiapkan juga bervariasi sehingga anak-anak semangat untuk makan bersama,” ujarnya.

Baca juga: SMK Negeri 3 Palu Berbenah, Bangun Citra Positif dan Fokus Pembinaan Karakter Siswa

Pada hari pertama, menu makanan di SDN 19 Balaesang terdiri dari ayam saus kecap, tempe goreng, sayur tumis wortel dengan kacang panjang atau buncis, serta buah lengkeng sebagai pencuci mulut.

Ajeng menambahkan, program ini bukan hanya soal makanan, tapi juga soal kebersamaan. 

“Ketika anak-anak makan bersama di sekolah, mereka belajar disiplin dan berbagi. Kami berharap program ini terus berjalan tanpa hambatan, karena manfaatnya benar-benar terasa,” ungkapnya.

Realisasi dan Pelaksanaan Program MBG

Program MBG secara resmi menjadi program prioritas nasional dan mulai diimplementasikan dalam skala besar setelah pasangan Prabowo-Gibran memenangkan pemilihan presiden.

Pembaruan Nama: Nama program diubah dari "Makan Siang Gratis" menjadi "Makan Bergizi Gratis (MBG)" untuk menegaskan fokus utamanya, yaitu pada pemenuhan gizi seimbang (protein hewani, nabati, karbohidrat, vitamin, dan mineral), bukan sekadar pemberian makan.

Baca juga: 99 Dapur MBG Beroperasi di Sulawesi Tengah, Morowali Utara Nihil

Peluncuran Perdana: Program MBG secara bertahap mulai dilaksanakan pada 6 Januari 2025 (sebelum pelantikan resmi) sebagai bagian dari uji coba dan persiapan.

Pelaksanaan perdana ini dilakukan di berbagai titik di 26 provinsi.

Target Penerima: Program ini menargetkan peserta didik dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK, santri, serta kelompok rentan lainnya seperti balita, ibu hamil, dan ibu menyusui dengan risiko stunting.

Pengelolaan: Untuk mengelola program ini, Pemerintah membentuk Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai lembaga khusus yang bertanggung jawab atas perencanaan, implementasi, dan pengawasan program MBG.

Tujuan Strategis

MBG dirancang sebagai investasi jangka panjang dalam SDM Indonesia, dengan tiga tujuan utama:

Peningkatan Gizi dan Pencegahan Stunting: Memastikan anak-anak dan ibu hamil mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan fisik dan kognitif, sejalan dengan gerakan nasional melawan stunting.

Baca juga: Kapolda Sulteng Resmikan Gedung SPPG YKB, Barak Hingga Kelas Morowali di SPN Labuan Panimba

Peningkatan Partisipasi Sekolah: Mendorong kehadiran siswa dan meminimalisir angka putus sekolah.

Penggerak Ekonomi Lokal: Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), petani, dan peternak lokal melalui penyediaan bahan baku makanan yang beredar di tingkat desa dan daerah.

Dengan alokasi anggaran yang signifikan, program MBG menjadi salah satu program unggulan yang mencatat sejarah baru dalam upaya perbaikan gizi dan pembangunan SDM di Indonesia.(*)