Sulteng Hari Ini

98 Persen Pekerjaan Rampung, Masjid Raya Baitul Khairat Sulteng Siap Sambut Tahap Akhir

Rencana awal pembangunan juga tetap mempertahankan pusat kuliner di area halaman depan masjid, sebagai ruang sosial dan ekonomi masyarakat.

Penulis: Robit Silmi | Editor: Fadhila Amalia
Robit/TribunPalu.com
PEMBANGUNAN MASJID HAMPIR RAMPUNG - Pembangunan Masjid Raya Baitul Khairat di Sulawesi Tengah telah mencapai progres signifikan, dengan 98 persen pekerjaan telah rampung. 

TRIBUNPALU.COM, PALU – Pembangunan Masjid Raya Baitul Khairat di Sulawesi Tengah telah mencapai progres signifikan, dengan 98 persen pekerjaan telah rampung.

Proyek tengah dikebut penyelesaiannya ini kini memasuki tahap akhir, yakni finishing yang membutuhkan ketelitian dan waktu ekstra.

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Pembangunan Masjid Raya Sulteng, Caco Laratu, menjelaskan bahwa meski sebagian besar pekerjaan sudah selesai, beberapa item penting seperti pemasangan kaca patri, penyelesaian pasak kelor, tambahan ornamen, dan pagar bermotif daun kelor masih dalam proses pengerjaan.

Baca juga: Addendum ke-9 Terakhir, Proyek Masjid Raya Sulteng Menuju Penyelesaian

“Pengerjaan aspal sudah selesai, dan sekarang kami fokus pada detail-detail finishing yang cukup rumit. Kami ingin memastikan masjid ini tidak hanya selesai tepat waktu, tapi juga memiliki kualitas terbaik,” ungkap Caco saat ditemui di lokasi proyek, Rabu (1/10/2025).

Caco menegaskan batas waktu penyelesaian proyek sudah sangat jelas, yakni 15 November 2025, yang menjadi tenggat waktu addendum ke-9 dan terakhir untuk kontrak pelaksanaan.

Jika terjadi keterlambatan melewati tanggal tersebut, kontraktor pelaksana PT PP (Persero) Tbk akan dikenakan denda sebesar Rp370 juta per hari.

“Kami sudah tegas dengan kontraktor agar tidak ada lagi perpanjangan waktu. Proyek ini harus rampung sesuai jadwal,” tegasnya.

Baca juga: Pemprov Sulteng Tegaskan Proyek Masjid Raya Harus Rampung 15 November 2025

Masjid Raya Baitul Khairat yang berdiri megah di atas lahan seluas 4 hektar di Jalan Jaelangkara, Kecamatan Palu Barat, ini merupakan salah satu proyek unggulan yang dibiayai penuh oleh APBD Provinsi Sulawesi Tengah.

Selain berfungsi sebagai pusat ibadah, masjid ini juga menjadi ikon budaya dan keagamaan dengan fitur unik seperti jam raksasa di depan kubah dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) modern.

Rencana awal pembangunan juga tetap mempertahankan pusat kuliner di area halaman depan masjid, sebagai ruang sosial dan ekonomi masyarakat.

Dari sisi anggaran, proyek ini mengalami sedikit penyesuaian dari Rp375 miliar menjadi Rp376 miliar, yang dinilai sepadan dengan hasil dan fasilitas yang akan diberikan.

Baca juga: PLN Journalist Awards 2025 Resmi Dibuka, Enam Kategori Dilombakan, Dibuka Hingga 23 Oktober

Dengan capaian 98 persen ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah optimistis Masjid Raya Baitul Khairat dapat segera difungsikan dan menjadi kebanggaan masyarakat, sekaligus memperkuat nilai keagamaan dan budaya di daerah.

Cikal Bakal: Masjid Agung Darussalam

Masjid Raya Baitul Khairaat yang berdiri saat ini merupakan pembangunan kembali di lokasi bekas masjid bersejarah, yaitu Masjid Agung Darussalam Palu.

Pembangunan Awal: Peletakan batu pertama Masjid Agung Darussalam dilakukan pada tahun 1978 dan selesai secara keseluruhan sekitar tahun 2000.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved