Sulteng Hari Ini
BP2SDM Gelar Talkshow, KTH Sulteng Torehkan Prestasi Nasional
Data yang dipaparkan dalam kegiatan tersebut menunjukkan kinerja impresif Kelompok Tani Hutan (KTH) di Sulawesi Tengah.
Penulis: Zulfadli | Editor: Regina Goldie
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli
TRIBUNPALU.COM, PALU – Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) Kementerian Kehutanan bersama Anggota Komisi IV DPR RI menggelar Talkshow Penyuluh Kehutanan bertajuk “Nilai Transaksi Ekonomi KTH: Dari Hutan untuk Kehidupan”.
Kegiatan itu berlangsung di Hotel Aston Palu, Jl Wolter Monginsidi, Kelurahan Lolu Utara, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (6/10/2025).
Kegiatan ini menyoroti peran strategis Kelompok Tani Hutan (KTH) dalam pengelolaan hutan lestari, sekaligus memamerkan capaian fantastis Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam Nilai Transaksi Ekonomi (NTE) KTH yang berhasil melampaui target dan masuk jajaran lima besar provinsi dengan omzet NTE tertinggi nasional.
Baca juga: Gebyar Ayo Membatik 2025, Bupati Donggala Dorong Anak Cinta Budaya Sejak Dini
Data yang dipaparkan dalam kegiatan tersebut menunjukkan kinerja impresif Kelompok Tani Hutan (KTH) di Sulawesi Tengah.
Hingga 2 Oktober 2025, NTE KTH Provinsi Sulteng telah mencapai Rp20.077.859.114.
Capaian ini bukan hanya besar, tetapi juga melampaui target NTE Provinsi Sulteng sebesar Rp18,5 miliar, dengan persentase realisasi mencapai 110 persen.
Angka tersebut menempatkan Sulawesi Tengah di posisi kelima nasional, bersaing dengan provinsi besar lain seperti Jawa Timur, Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Saat ini, di Sulawesi Tengah tercatat terdapat 503 KTH yang terbagi menjadi 439 KTH Pemula, 62 KTH Madya, dan dua KTH Utama.
Dari total tersebut, sebanyak 146 KTH atau 29,03 persen telah berhasil menginput nilai transaksi ekonominya.
Baca juga: Kebakaran Hebat di PT Loan Palu, Diduga Berasal dari Kapal Karam Eks Tsunami 2018
Lima produk usaha kehutanan di Sulteng yang menyumbang NTE tertinggi meliputi:
• Nira (Rp9.749.494.800)
• Tanaman pangan hasil agroforestry (Rp5.154.000.000)
• Buah-buahan dan biji-bijian (Rp1.870.820.614)
• Minyak atsiri dan bumbu-bumbuan (Rp1.651.730.000)
• Getah, kulit kayu, daun, dan gubal gaharu (Rp1.183.000.000)
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM, Indra Exploitasia, menjelaskan bahwa target utama ke depan adalah meningkatkan NTE KTH serta memperkuat peran penyuluh dalam mendampingi kelompok tani.
Soal Kasus PT QMB, DPP ASPETI Ingatkan KPK Tidak Tebang Pilih dan Berani Usut Semua Pihak Terlibat |
![]() |
---|
Dapur MBG di Tolitoli Segera Aktif, Gubernur Sulteng Minta Masyarakat Terlibat |
![]() |
---|
Sry Nirwanti Bahasoan Resmi Jabat Ketua DPW LASQI Sulteng 2025–2030 |
![]() |
---|
Gubernur Sulteng Kukuhkan Pengurus LASQI 2025–2030, Dorong Peran Sosial dan Dakwah |
![]() |
---|
Sekretaris Komisi III DPRD Sulteng Soroti Dugaan Tumpang Tindih IPSDA PT GNI di Morut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.