2 Pekerja Terjebak Kebakaran

Binwasnaker Sulteng dan PT IMIP Evaluasi Menyeluruh Prosedur K3 Tenant

Dalam investigasinya, Binwasnaker bekerja sama dengan tim Safety PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). 

|
Editor: mahyuddin
HANDOVER
INVESTIGASI KEBAKARAN - Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, keselamatan dan Kesehatan Kerja Sulawesi Tengah (Binwasnaker Sulteng) menurunkan tim investigasi atas kasus kecelakaan kerja di area konstruksi PT Sulawesi Nickel Cobalt (PT SLNC), Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Senin (13/10/2025). 

TRIBUNPALU.COM, MOROWALI - Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, keselamatan dan Kesehatan Kerja Sulawesi Tengah (Binwasnaker Sulteng) menurunkan tim investigasi atas kasus kecelakaan kerja di area konstruksi PT Sulawesi Nickel Cobalt (PT SLNC), Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Senin (13/10/2025).

Dalam investigasinya, Binwasnaker bekerja sama dengan tim Safety PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). 

"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada Binwasnaker, supaya bisa ketahui dengan pasti apa penyebab dari insiden ini," jelas Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan dalam keterangan resminya.

Dedy mengatakan, pihaknya telah melakukan investigasi internal yang dilakukan Departemen Occupational Health and Safety PT IMIP.

Baca juga: Percikan Las Picu Kebakaran di PT SLNC Morowali, 2 Korban Luka Bakar Membaik

Informasi yang dihimpun dari lokasi kejadian menyebutkan, insiden berawal dari aktivitas pekerjaan panas (pengelasan dan pemotongan) di lantai 3 area konstruksi tabung fiber.

Percikan api diduga kuat mengenai terpal pelindung, yang kemudian menimbulkan api.

Api dengan cepat membesar dan menyebar hingga ke lantai atas, menyebabkan seorang pekerja, La Osi Adi, terjebak di posisi tertinggi.

Tim tanggap darurat di lokasi segera melakukan upaya pemadaman dengan APAR yang tersedia.

Sebuah operasi penyelamatan yang cepat dan terkoordinasi pun dilakukan. 

Seorang operator Crawler Crane berhasil mengarahkan hook crane untuk mengevakuasi La Osi Adi yang terjebak.

Baca juga: Beredar Video 2 Pekerja Terjebak dalam Insiden Kebakaran di Bahodopi Morowali

Sementara tim pemadam kebakaran dari berbagai tenant yang datang ke lokasi menyemprotkan air untuk melindunginya dari panas selama proses evakuasi berlangsung.

"Ada tiga Korban. satu korban TKA mengalami luka bakar ringan di area punggung dirawat di Klinik 2 IMIP. Satu korban TKA mengalami luka ringan dirawat di Klinik 2 IMIP. Dua korban ini hanya rawat jalan saja," jelas Dedy.

"Sementara satu korban La Osi Adi Karyawan kontraktor PT Bumi Raya Luwu, juga mengalami luka bakar di rawat di RSUD Morowali. Semua korban sudah dalam kondisi stabil," urai Dedy. 

Akibat insiden itu, jelas Dedy, IMIP akan melakukan evaluasi secara menyeluruh prosedur K3 di dalam kawasan untuk mencegah insiden yang sama terulang.

Baca juga: Viral Tawarkan Jasa Doa Online Bayar Rp 20 Juta, Ustaz Yusuf Mansur: Itu Cuma Candaan Lama

PT Sulawesi Nickel Cobalt (SLNC) adalah tenant di kawasan PT IMIP.

PT SLNC bergerak di bidang pengolahan nikel dan kobalt dan memproduksi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP).

MHP adalah bahan baku utama dan produk antara yang digunakan dalam industri baterai kendaraan listrik.

PT Sulawesi Nickel Cobalt mengembangkan pabrik HPAL ketiga di kawasan IMIP.

Kapasitas terpasang yang direncanakan untuk produksi MHP adalah sebesar 90.000 ton nikel MHP per tahun.

Operasinya diperkirakan akan dimulai pada pertengahan tahun 2026 (berdasarkan rencana yang ada).

PT Sulawesi Nickel Cobalt (SLNC) adalah bagian dari proyek yang dikembangkan oleh PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBM), anak perusahaan dari PT Merdeka Copper Gold Tbk.

Proyek ini bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pemasok utama bahan baku baterai kendaraan listrik global.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved