Uji Coba Sirine Tsunami Palu

BPBD Kota Palu Uji Sirine Tsunami, Jangkauan Suara Capai 1,5 Kilometer

Selain itu, kata Presley, kegiatan serupa juga berlangsung di 62 titik dan 18 Kota serentak di seluruh Indonesia. 

Editor: Regina Goldie
ZULFADLI/TRIBUNPALU.COM
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu menguji coba sirine peringatan dini (Early Warning System). Uji coba itu berlangsung di tiga kelurahan, yakni Silae, Talise, dan Lere, Senin (27/10/2025). 

Oleh karena itu, pengecekan teknis diperlukan untuk memastikan alat dapat bekerja maksimal saat terjadi gempa bumi yang berpotensi tsunami.

Terkait mekanisme kerja alat, Presley menyebut sistem ini akan diaktifkan sesuai prosedur standar (SOP) ketika Warning Receiver System (WRS) dari BMKG mendeteksi gempa berpotensi tsunami.

“Ada tiga pola pengaktifan. Pertama, alat bisa dioperasikan langsung dari pusat. Kedua, dari pusdalops BPBD Kota Palu. Ketiga, oleh komunitas Kelurahan Tangguh Bencana yang sudah dilatih,” jelasnya.

Baca juga: Komunitas Pemuda Palu Gelar Sharing Session Bahas Pinjol dan Kesehatan Mental

Skema tersebut disiapkan untuk mengantisipasi berbagai kendala, baik gangguan listrik maupun teknis lainnya.

“Prinsipnya adalah kecepatan, ketepatan, dan keakuratan demi keselamatan masyarakat,” tegas Presley.

Presley menuturkan, total terdapat 15 kelurahan di wilayah pesisir Kota Palu

Namun, dari usulan yang diajukan melalui program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP), baru tiga kelurahan yang terealisasi tahun ini.

“Kami sebenarnya mengusulkan semua kelurahan pesisir, tetapi yang bisa diakomodasi hanya enam, dan baru tiga titik yang dibangun tahun ini karena keterbatasan anggaran pusat,” katanya.

Ia berharap, kelurahan lainnya bisa segera menyusul pada tahap pembangunan berikutnya sesuai kebijakan BNPB.

Baca juga: DKPP Sidang Komisioner KPU Sulteng Terkait Dugaan Pelanggaran Etik

Presley juga memastikan bahwa pemasangan alat ini telah disertai dengan sosialisasi kepada masyarakat setempat.

“Peralatan ini merupakan bagian akhir dari program Kelurahan Tangguh Bencana. Programnya memiliki empat tahapan, mulai dari pemetaan wilayah, pembentukan forum komunitas, pelatihan teknis, hingga simulasi dan evakuasi bersama masyarakat,” ujarnya.

Dengan begitu, masyarakat sudah dilibatkan sejak awal dalam proses penguatan kesiapsiagaan bencana di tingkat kelurahan.

Ia menegaskan, uji coba ini menjadi bagian penting dari kesiapsiagaan bencana di Kota Palu yang rawan gempa dan tsunami.

“Intinya, uji coba ini memastikan sistem peringatan dini tsunami di Kota Palu benar-benar siap berfungsi dan dapat diandalkan demi keselamatan masyarakat,” tutup Presley. (*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved