Sulteng Hari Ini

Guru Tua Tak Kunjung Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Padahal Didukung Lima Gubernur

Presiden telah membacakan sepuluh tokoh baru sebagai pahlawan nasional tahun ini.

|
Penulis: Robit Silmi | Editor: Regina Goldie
Handover
Habib Idrus bin Salim Aljufri / Guru Tua 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi

TRIBUNPALU.COM, PALU - Tokoh ulama besar pendiri Alkhairaat, Habib Idrus bin Salim Aljufri atau akrab disapa Guru Tua, hingga kini belum juga ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Guru Tua diusulkan menjadi Pahlawan Nasional sejak tahun 2010 melalui Kementerian Sosial RI.

Usulan tersebut bahkan kembali mencuat pada momentum Hari Pahlawan Nasional, Senin (10/11/2025).

Presiden telah membacakan sepuluh tokoh baru sebagai pahlawan nasional tahun ini.

Namun, nama Guru Tua lagi-lagi belum masuk dalam daftar penerima gelar kehormatan tersebut.

Padahal, dukungan terhadap Guru Tua sebagai pahlawan nasional datang dari berbagai kalangan, termasuk lima gubernur.

Baca juga: Hari Pahlawan ke-80, Kapolres Sigi: Semangat Pahlawan Harus Hidup dalam Tindakan Nyata

Dukungan itu tersebar di wilayah timur Indonesia, yakni Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Kalimantan Utara, dan Maluku Utara.

Kelima kepala daerah itu telah secara resmi mengajukan dukungan dan menyerahkan dokumen pendukung kepada pemerintah pusat.

Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas, juga menyatakan dukungannya saat menghadiri Haul Guru Tua di Kota Palu.

Menurutnya, dedikasi Habib Idrus bin Salim Aljufri terhadap dunia pendidikan Islam dan perjuangan kemerdekaan layak mendapat pengakuan negara setingkat pahlawan nasional.

Sementara itu, dalam daftar penerima gelar Pahlawan Nasional tahun 2025, pemerintah menganugerahkan gelar tersebut kepada sepuluh tokoh, antara lain:

1. K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dari Jawa Timur – bidang perjuangan politik dan pendidikan Islam.

2. Jenderal Besar TNI H.M. Soeharto dari Jawa Tengah – bidang perjuangan kemerdekaan.

3. Marsinah dari Jawa Timur – bidang perjuangan sosial dan kemanusiaan.

4. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja dari Jawa Barat – bidang hukum dan politik.

5. Hajjah Rahmah El Yunusiyyah dari Sumatera Barat – bidang pendidikan Islam.

6. Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo dari Jawa Tengah – bidang perjuangan militer.

Baca juga: Balita di Makassar yang Viral Diculik Kini Diberi Hadiah Umrah, Orang Tua Sujud Syukur

7. Sultan Muhammad Salahuddin dari Nusa Tenggara Barat – bidang pendidikan dan diplomasi.

8. Syaikhona Muhammad Kholil dari Jawa Timur – bidang pendidikan Islam.

9. Tuan Rondahaim Saragih dari Sumatera Utara – bidang perjuangan bersenjata.

10. Zainal Abidin Syah dari Maluku Utara – bidang perjuangan politik dan diplomasi.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved