Banggai Hari Ini

Respons Perubahan Iklim, Petani di Banggai Sulteng Ikut Sekolah Lapang

Badan Meteorolgi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendorong petani jagung di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah memahami perubahan iklim.

|
Penulis: Alisan | Editor: Fadhila Amalia
Alisan/TribunPalu
Sekolah Lapang Iklim Tematik SPAG Lore Lindu Bariri di Kelurahan Tanjung Tuwis, Kecamatan Luwuk Selatan, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Rabu (19/11/2025). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alisan Lasande

TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Badan Meteorolgi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendorong petani jagung di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah memahami perubahan iklim.

Kepala Stasiun Pemantau Atmosfer Global (SPAG) Lore Lindu Bariri, Asep Firman Ilahi, menyatakan, perubahan iklim tidak hanya twrjadi di Negara lain.

Di Sulawesi Tengah, sudah terdeteksi. Suhu panas, di Kabupaten Poso mencapai 38 derajat celcius.

"Kedua Kota Palu. Di sana sampai 36,9 derajat," jelasnya.

Baca juga: Respons Perubahan Iklim, Petani di Banggai Ikut Sekolah Lapang

Hal ini disampaikan saat Sekolah Lapang Iklim Tematik bersama Wahana Visi Indonesia di Kelurahan Tanjung Tuwis, Kecamatan Luwuk Selatan, Banggai, Rabu (19/11/2025).

Di musim basah, banjir bandang melanda Toli-toli sampai Parigi Moutong. 

"Kita khawatirkan tak menentunya pola hujan," jelasnya.

Ia memaparkan, kenaikan suhu panas di Kota Palu per tahun 1,19 derajat celcius.

"Relatif lebih tinggi dari rata-rata sebelum masa industri," tutur Asep.

Dari sekolah tematik, ia harapkan tingkat pemahaman petani terhadap perubahan iklim makin baik.

"Kita takutkan terjadi di Sulawesi Tengah tak menentunya pola hujan, mengganggu pertanian," ujarnya.

Baca juga: 31 Sekolah Terdampak Gempa Poso Dapat Layanan Dukungan Psikososial dari Himpsi

Perubahan iklim berdampak buruk terhadap berbagai sektor, di antaranya pertanian.

Asep mengakui, potensi jagung di Banggai berpotensi sangat besar.

BMKG mendorong petani adaptif terhadap perubahan iklim untuk mecegah gagal panen. 

"Misalnya saat kekurangan air kita membangun embung atau dam air," jelasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved