Palu Hari Ini
Usai Rumahnya Direnovasi, Penyandang Tunanetra di Palu Ini Kini Tinggal di Tempat yang Lebih Layak
Polda Sulawesi Tengah, akhirnya menyelesaikan bedah rumah Bapak Anwar (60), seorang penyandang tunanetra di Kecamatan Palu Barat, Kota Palu.
TRIBUNPALU.COM, PALU - Polda Sulawesi Tengah, akhirnya menyelesaikan bedah rumah Bapak Anwar (60), seorang penyandang tunanetra warga Jl Asam II, Kelurahan Donggala Kodi, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu.
Kunci diserahkan langsung oleh Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Lukman Wahyu Hariyanto, Selasa (2/7/2019).
Penyerahan kunci rumah dilaksanakan usai ziarah dan tabur bunga di Mako Polairut Polda Sulteng.

Berdiri tepat di sebelah Kapolda, Anwar mengucapkan terima kasih karena telah merenovasi rumah yang ditinggalinya selama 30 tahun.
"Terima kasih sudah membantu saya Pak Kapolda, semoga lancar rejekinya dan sehat semua," kata Anwar, sumringah.
Acara penyerahan rumah tersebut, tampak dihadiri oleh Dirbinmas Polda Sulteng, Kombes Pol Mokhamad Ngajib.
Tampak juga Kepala Seksi Pemerintahan, Lisa yang mewakili pihak Pemerintah Kelurahan Donggala Kodi.

Bedah rumah ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-73 tahun 2019.
Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah telah menyiapkan sejumlah program kegiatan, baik berupa kegiatan pembinaan tradisi, pengabdian Polri kepada masyarakat, lomba-lomba, dan sarasehan.
Pembangunan renovasi atau bedah rumah diawali sejak 17 Juni 2019 kemarin.
Aksi sosial ini dilaksanakan melalui Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) Polda Sulteng.
"Kami melakukan kegiatan pengabdian polri kepada masyarakat berupa bedah rumah milik Anwar," ujar Brigjen Pol Lukman Wahyu Hariyanto.
• FAO Sebut Bantuan Pertanian Berikan Solusi Sementara kepada Petani Terdampak Bencana
• Polres Palu Tabur Bunga untuk 11 Polisi yang Gugur Akibat Tsunami
• 5 Fakta Seputar Pria di Bulukumba yang Diduga Nikahi Adik Kandung, Istri Tahu dari Video yang Viral
Sebelumnya, rumah milik Anwar tampak kumuh dan tidak layak huni.
Bahkan ironisnya Anwar yang tergolong masyarakat tidak mampu tersebut memiliki kekurangan fisik yang membuatnya tidak mampu melihat.
Penyakit yang ia derita semakin parah, beberapa jam setelah Kota Palu diterpa bencana 28 September 2019.
Meski begitu, ia hafal betul bentuk rumah yang ditinggalinya selama 30 tahun.
Bedah rumah sendiri dikerjakan oleh tim selama kurang lebih satu minggu.
"Semoga bisa bermanfaat dan membantu Bapak Anwar," pungkasnya.
(Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz)