Kisah Wati, Berjuang Hidup di Palu dengan Berjualan Kerupuk

"Jangan sampai dorang dua itu (anak) ikut kita orang tuanya yang kerjanya seperti ini, kasihan," harapnya.

Editor: Imam Saputro
Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz
Wati saat menjual kerupuk ubi di simpang empat Jl.Moh Hatta, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Mingu (17/3/2019). 

Sebelum menjual kerupuk Wati pernah mencoba peruntungan belerja sebagai karyawan di sebuah toko bangunan.

Tak cukup setahun Wati bekerja di toko bangunan.

Saat itu ia masih berstatus janda dengan dua orang anak.

"Tapi saya rasa-rasa gajinya tidak cukup hidupi anak," akunya.

Akhirnya ia pun bertemu dengan seorang tukang becak bernama Akbar dan menikah.

Pernikahan mereka dikaruniai dua orang anak.

Kisah Inspiratif M Ikram, Anak Pemulung Jadi Polisi di Batam, Tetap Bantu Ibu Memilah Barang Bekas

Anak pertama dari hasil pernikahannya dengan Akbar, Hadija saat ini duduk dibangku kelas 2 SMP.

"Belum lagi kalau dia SMA, apalagi dia bilang mau kuliah, pasti butuh ongkos," jelas Wati seraya tersenyum.

Ia dan suami rela banting tulang untuk menghidupi dan menyekolahkan anaknya.

Yang menjadi cita-cita hidupnya ialah agar kedua anak dari suami keduanya itu bisa sekolah setinggi mungkin.

"Jangan sampai dorang dua itu (anak) ikut kita orang tuanya yang kerjanya seperti ini, kasihan," harapnya.(*)

(Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved