Kotak Hitam Lion Air JT610 Ungkap Sistem yang Salah Terima Informasi Saat Pilot Naikkan Pesawat
Ko-pilot Lion Air PK-LQP yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat Oktober 2018 lalu sempat mengucap takbir "Allahu Akbar" sebelum crash.
Sumber-sumber Reuters mengatakan, ketika pilot masih berusaha menemukan prosedur yang tepat dalam buku panduan, kopilot tidak dapat mengendalikan pesawat Lion Air PK-LQP itu.
"Kondisinya seperti ujian, di mana ada 100 pertanyaan dan ketika waktu habis, Anda hanya bisa menjawab 75 pertanyaan. Kemudian Anda panik. Ini bagaikan kondisi time-out," kata sumber Reuters.
Penyelidikan terhadap kecelakaan pesawat yang menewaskan 189 orang di dalamnya pada bulan Oktober 2018 itu telah menghasilkan relevansi baru ketika Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat (AS) dan regulator lainnya melarang terbang model pesawat tersebut pekan lalu setelah mengalami kecelakaan lagi di Ethiopia.

Kecelakaan yang menimpa Ethiopian Airlines ET302 pada 10 Maret 2019 itu merupakan yang kedua dalam waktu kurang dari lima bulan.
Penyelidik yang memeriksa kecelakaan di Indonesia sedang mencari tahu bagaimana sebuah komputer dapat memerintahkan pesawat untuk terjun bebas sebagai respons terhadap data dari sensor yang salah.
Mereka juga sedang mencari tahu apakah pilot yang bertugas saat itu memiliki cukup pelatihan untuk menanggapi keadaan darurat dengan tepat, serta beberapa faktor lainnya.
Ini adalah pertama kalinya isi dari perekam suara pesawat Lion Air nahas itu dipublikasikan.
"Tiga sumber tersebut meminta identitas mereka disembunyikan," tulis Reuters, Rabu (20/3/2019).
Reuters tidak memiliki akses ke rekaman atau transkripnya.
Hingga saat ini pihak Lion Air belum memberikan keterangan terkait percakapan yang dibocorkan sumber reuters tersebut.
Hanya dua menit setelah penerbangan, petugas pertama melaporkan adanya "masalah kontrol penerbangan" kepada petugas kontrol lalu lintas udara dan mengatakan pilot bermaksud mempertahankan ketinggian di 5.000 kaki, kata laporan pada bulan November.
Petugas pertama tidak merinci masalah tersebut, tetapi satu sumber mengatakan kecepatan udara disebutkan pada rekaman suara kokpit, dan sumber kedua mengatakan indikator menunjukkan ada masalah pada layar kapten pilot, dan bukannya pada layar ko-pilot.
Kapten pilot pesawat meminta ko-pilot untuk memeriksa buku panduan referensi cepat, yang berisi daftar periksa untuk peristiwa abnormal, kata sumber pertama.
Selama sembilan menit berikutnya, pesawat itu memperingatkan pilot bahwa pesawat tengah berada di keadaan macet atau stall dan mendorong hidung ke bawah sebagai responsnya, menurut laporan itu.
Posisi macet/stall adalah kondisi ketika aliran udara di atas sayap pesawat terlalu lemah untuk menghasilkan daya angkat dan sulit membuatnya tetap terbang.