Kotak Hitam Lion Air JT610 Ungkap Sistem yang Salah Terima Informasi Saat Pilot Naikkan Pesawat
Ko-pilot Lion Air PK-LQP yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat Oktober 2018 lalu sempat mengucap takbir "Allahu Akbar" sebelum crash.
Pilot pesawat itu berusaha keras untuk menaikkan ketinggian, tetapi komputer yang masih salah mencerna informasi tentang keadaan stall, terus mendorong hidungnya menggunakan sistem trim pesawat.
Biasanya, trim menyesuaikan permukaan kontrol pesawat untuk memastikannya terbang lurus dan datar.
"Mereka tampaknya tidak tahu trim bergerak turun," kata sumber Reuters.
"Mereka hanya memikirkan kecepatan udara dan ketinggian. Itulah satu-satunya hal yang mereka bicarakan," tambahnya.
Boeing menolak berkomentar karena penyelidikan sedang berlangsung.
Pabrikan asal Amerika Serikat (AS) itu mengatakan ada prosedur terdokumentasi untuk menangani situasi tersebut.
Kru yang berbeda di pesawat yang sama di malam sebelumnya terbang dengan rute Bali-Jakarta mengalami masalah yang sama, tetapi berhasil menanganinya setelah menjalankan tiga daftar periksa buku panduan, menurut laporan November.
Tetapi mereka tidak menyampaikan semua informasi tentang masalah yang mereka temui kepada awak di penerbangan berikutnya, kata laporan itu.
"Pilot JT610 terbilang tetap tenang untuk sebagian besar penerbangan," kata sumber Reuters itu.

Agen investigasi kecelakaan udara Prancis, BEA, pada Selasa mengatakan rekaman data penerbangan dalam kecelakaan Ethiopia yang menewaskan 157 orang "memiliki kesamaan yang jelas" dengan insiden Lion Air.
Sejak kecelakaan Lion Air, Boeing telah mengupayakan upgrade perangkat lunak untuk mengubah seberapa banyak wewenang yang dapat diberikan kepada Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver atau MCAS.
Sistem MCAS merupakan sistem anti macet (anti-stall) baru yang dikembangkan untuk tipe Boeing 737 Max.
Penyebab kecelakaan Lion Air belum ditentukan, tetapi laporan awal menyebutkan sistem Boeing yang salah, sensor yang baru saja diganti, dan kurangnya pemeliharaan serta pelatihan maskapai merupakan beberapa penyebab kecelakaan tersebut.
Pada pesawat yang sama malam sebelum kecelakaan, seorang kapten di maskapai penerbangan rekanan Lion Air, Batik Air, ikut penerbangan di dalam kokpit dan memecahkan masalah kontrol penerbangan yang sama, kata sumber Reuters itu lagi.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul "Black Box Lion Air JT 610 Ungkap Pilot Berusaha Menaikkan Pesawat Tapi Sistem Salah Terima Informasi"