Kabar Tokoh
Pengamat Politik: Prabowo Subianto Beri Karpet Merah ke Pihak Asing, Kontradiktif saat Masa Kampanye
Usai pertemuan dengan media asing, Prabowo Subianto dinilai tak percayai lembaga nasional dan lebih percaya pihak asing, kontradiktif dengan kampanye.
Ia juga mendesak bahwa koreksi kesalahan tersebut harus selesai sebelum hasil resmi diumumkan oleh KPU.
"Kami meminta koreksi itu selesai sebelum tanggal 22 Mei," tambahnya.
Untuk terwujudnya permintaan tersebut, Prabowo Subianto bahkan telah menyiapkan banyak pakar IT dari dalam negeri maupun pakar internasional.
"Permintaan kami untuk mengoreksi penyimpangan yang ada menunjukkan komitmen untuk proses demokrasi yang benar dan adil," jelas Prabowo Subianto.
• Dalam Pidato Peringatan Hari Buruh, Prabowo Imbau Media Supaya Berhati-hati
Meskipun secara tidak pasti, Prabowo Subianto mengatakan bahwa ia akan mengajukan tuntutan hukum lain kali ini.
Prabowo Subianto mengakui ada jalan hukum seperti Konstitusi atau Mahkamah Agung, tetapi timnya "pesimis" bahwa keadilan akan dilayani.
Adanya kekhawatiran yang berkembang terkait protes besar-besaran yang akan pecah saat hasil resmi hasil resmi diumumkan.
Dengan beberapa sekutu Prabowo Subianto, seperti politisi veteran Amien Rais, ketua dewan kehormatan Partai Amanat Nasional, mendesak orang untuk turun ke jalan dalam gerakan "people power".
Wartawan mencoba bertanya soal adanya people power yang sempat diutarakan oleh koalisinya, Amien Rais, Prabowo Subianto mengaku ada kekhawatiran yang berkembang bahwa protes besar-besaran dapat pecah atas hasil resmi.
"Apapun yang dilakukan orang, itu keputusan rakyat. Saya bukan diktator. Saya tidak akan mengatakan ini boleh atau ini tidak boleh," ujar Prabowo Subianto.
Ia juga mengaku bahwa ia tidak akan menggerakan massa untuk melakukan protes, karena nantinya mereka akan melakukan hal tersebut tanpa disuruh.
"Saya juga tidak akan mengumpulkan orang untuk turun ke jalan, tapi saya yakin mereka akan melakukannya sendiri. Sebab, sejarah membuktikan orang Indonesia bukanlah kambing. Mereka tidak mau kalau hanya menerima," tambah Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
(TribunPalu.com/Isti Prasetya)