Salat Idulfitri Pascabencana Gempa di Palu Diwarnai Isak Tangis, Satu Pengungsi Tak Sadarkan Diri
Salat Idulfitri, 1 Syawal 1440 H tahun ini bagi warga Kota Palu berbeda dengan tahun sebelumnya, keadaan berubah pascabencana gempa dan likuifaksi
Beberapa menit kemudian ia sadar dan tak kuasa menahan tangisnya.
Ia dikuatkan oleh beberapa orang warga yang juga kehilangan keluarga.
"Sabar saja kita, kuat, semua ada hikmahnya, mari kasih tenang di rumah (tenda) pikiran," ajak salah satu warga.

Di tengah keterbatasan pascabencana Palu 2018, sedikitnya 420 KK yang tinggal di pengungsian ini salat id seadanya.
Mereka menggunakan masjid darurat yang dibangun menggunakan rangka baja ringan.
Sebagian warga salat di luar karena masjid darurat itu dibangun seadanya menyesuaikan lahan.
"Alhamdulillah, walaupun kami dalam keadaan mengungsi, tapi warga di sini sangat antusias menjalani ibadah," kata salah satu pengurus masjid, Ritman Wajik.
Ia berharap agar warga bersyukur atas nikmat yang diberikan saat ini meski dalam keadaan berduka.
"Kami sangat gembira bisa menjalankan ibadah puasa sampai hari raya idulfitri ini," ungkapnya sebari meneskan air mata.
(Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz).