Mantri Patra Tulis Surat Mengharukan Sebelum Meninggal saat Bertugas di Papua, Ini Isinya

Tenaga Kesehatan yang terserang malaria di lokasi pengabdiannya, Patra Marinna Jauhari (31) menuliskan surat beberapa saat sebelum kematiannya.

Facebook Hendri Mambor/Twitter @jayapuraupdate
Mantri Patra. 

Akan tetapi, helikopter tidak kunjung datang menjemputnya meski waktu penugasan sudah lama berlalu.

Hingga akhirnya ia mengembuskan napas terakhirnya dan dimakamkan di tanah tempatnya mengabdi 10 tahun terakhir dalam hidupnya, pada Senin (24/6/2019) lalu.

Pemakaman itu dihadiri oleh sang kakak yang terbang dari Palopo ke Wasior, mengingat Patra adalah sosok yatim piatu.

Keterangan ini didapat dari laman Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

"Jenazah dinyatakan tidak memungkinkan untuk dibawa pulang ke Paolopo, Sulawesi Selatan dikarenakan kondisi jenazah sudah tidak memungkinkan," tulis keterangan di laman tersebut.

Padahal, pihak keluarga begitu berharap jenazah Patra dapat diterbangkan dan dimakamkan di Sulawesi Selatan.

Namun, karena berbagai kondisi, hal itu tidak mungkin dilakukan.

Salah satunya karena kondisi jenazah yang sudah meninggal beberapa hari lamanya.

Hal ini disampaikan kerabat almarhum, Eky Arisandi.

"Keluarga besar inginnya jenazah dimakamkan di Palopo karena keluarga besar semua ada di sana. Mayatnya sudah diformalin harusnya kan awet yah bisa dipulangkan. Tapi ini tetap juga tidak bisa," tutur Eky di kantor Tribun Timur, Sabtu (22/6/2019). 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tulisan Mengharukan Mantri Patra Sebelum Meninggal Saat Bertugas di Papua"
Penulis : Luthfia Ayu Azanella

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved