Terkini Daerah
Cerita Sedih Pasha, Anak Keluarga Miskin yang Jadi Korban Sistem Zonasi saat Daftar SMP Negeri
Hingga kini Pasha belum memutuskan mendaftarkan ke sekolah lain. Jarak SMP swasta yang terdekat dari rumah Pasha sekitar 5 kilometer.
"Membeli air saja susah, mengingat saat ini masa kekeringan dan sulit untuk mencari air untuk pengairan," ucap Rebi.
2. Pasha menangis saat lihat pengumuman
Pasha menceritakan, saat dirinya bersama teman-temanya mendaftar ke SMPN 2 Karangmojo, ada harapan besar dirinya akan diterima.
Selain nilai yang lumayan bagus dan jarak rumah dengan sekolah tersebut sudah sesuai aturan sistem zonasi, maka Pasha pun lebih yakin akan bisa bersekolah lagi.
Namun, saat hari pengumuman dan melihat namanya tak tercantum, Pasha pun menangis sedih.
"Saya cari nama saya di papan pengumuman kok tidak ada, ternyata saya tidak diterima dan itu rasanya sedih sekali. Tapi teman saya yang nilainya lebih rendah dan rumahnya lebih jauh (dari SMP N 2 Karangmojo) malah keterima. Itu yang membuat saya kecewa, padahal nilai saya tidak begitu buruk yaitu 15,83 dan teman saya yang nilainya 13 malah keterima," ujarnya.
3. Sudah siapkan alat sekolah dari hasil menabung
Semangat Pasha ingin melanjutkan sekolah ke jenjang SMP memang terlihat saat dirinya sudah membeli peralatan sekolah sebelum lulus SD.
Dirinya mengaku membeli peralatan sekolah tersebut dari uang hasil menabung beberapa tahun. "
Saya inginnya sekolah di SMP 2 Karangmojo, karena dekat, dan teman-teman saya juga banyak yang mau sekolah di situ," katanya kepada wartawan di rumahnya Kamis (11/7/2019).
• Pengumuman Hasil PPDB SMA/SMK di Banten Ditunda, Ini Alasannya
4. Harapan sang nenek untuk Pasha
Hingga kini Pasha belum memutuskan mendaftarkan ke sekolah lain. Jarak SMP swasta yang terdekat dari rumah Pasha sekitar 5 kilometer.
Namun karena keterbatasan ekonomi, keluarga Pasha masih bingung tentang biaya sekolahnya nanti.
Rebi pun mengaku setiap hari Rebi memberi semangat pada sang cucu.
"Saya ingin Pasha sekolah," katanya.