Terkini Internasional

Kebakaran Masif Landa Hutan Hujan Amazon di Brazil, Asapnya Dapat Terlihat dari Luar Angkasa

Kebakaran hebat melanda salah satu sumber penyedia oksigen terbesar dunia, hutan hujan Amazon di Brazil.

Twitter/@WWE_NEWS_NBC
Kebakaran di hutan hujan Amazon. 

TRIBUNPALU.COM - Kebakaran hebat melanda salah satu sumber penyedia oksigen terbesar dunia, hutan hujan Amazon di Brazil.

Mengutip laman globalnews.ca, kebakaran di hutan hujan Amazon saat ini berada pada tingkat yang belum pernah dilihat para ilmuwan sebelumnya.

Pusat penelitian luar angkasa Brazil atau National Institute for Space Research (INPE) telah mencatat 72.843 titik api dalam kurun waktu Januari 2019 hingga Agustus 2019.

Angka tersebut menunjukkan adanya peningkatan sebesar 84 persen pada periode yang sama tahun 2018.

Gojek Resmi Kantongi Izin untuk Beroperasi di Malaysia

Islandia Gelar Upacara Pemakaman Bagi Gletser Pertamanya yang Hilang Akibat Perubahan Iklim

Angka ini merupakan angka kebakaran tertinggi di hutan hujan Amazon sejak pencatatan dilakukan pada 2013.

Sebagai perbandingan, 40.136 titik api terjadi di wilayah itu pada tahun 2018 lalu.

Sementara tahun terburuk kedua untuk jumlah titik kebakaran terbanyak di hutan hujan Amazon adalah 2016, dengan 68.484 titik.

Hutan hujan Amazon merupakan satu di antara situs penting dalam melawan perubahan iklim.

Sebab, hutan hujan Amazon mampu menyerap karbon dari udara.

Atasi Perubahan Iklim, Ethiopia Pecahkan Rekor Tanam 350 Juta Pohon dalam 12 Jam

Pangeran Harry dan Meghan Markle Berencana Punya Maksimal 2 Anak, Perubahan Iklim Jadi Alasan

Kebakaran di hutan hujan Amazon.
Kebakaran di hutan hujan Amazon. (Twitter/@WWE_NEWS_NBC)

Bahkan, hutan hujan Amazon dijuluki sebagai 'paru-paru dunia' karena menghasilkan lebih dari 20 persen dari oksigen di seluruh dunia.

Tidak seperti ekosistem lainnya di dunia, para ilmuwan mengatakan kebakaran di Amazon saat ini tidak terjadi secara alami.

Deforestasi dianggap sebagai salah satu faktor utama di balik begitu banyaknya angka titik kebakaran di wilayah hutan hujan Amazon.

Kebakaran hutan hujan Amazon ini memang sebenarnya tidak terlalu mengejutkan, tetapi satu hal yang mengkhawatirkan adalah begitu cepatnya kebakaran menjalar dan menyebar.

Sepanjang sejarahnya, hutan hujan Amazon dikenal 'tahan api' berkat kondisi lingkungan alaminya, menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

Meski begitu, hutan hujan Amazon tetap pernah mengalami sejumlah kasus kebakaran.

Peneliti dari INPE mengatakan, kekeringan memang dapat menjadi faktor penyebab kebakaran hutan hujan.

Namun, tidak ada hal yang abnormal mengenai iklim atau jumlah curah hujan di Amazon tahun ini.

Singkatnya, meski kebakaran hutan umum terjadi di Brazil saat musim kemarau, tetapi kebakaran hutan tahun ini jauh lebih buruk daripada biasanya.

Habitat Hilang Akibat Pemanasan Global, Beruang Kutub Invasi Kota di Kepulauan di Rusia

Peneliti Harvard-Columbia Sebut Asap Kebakaran Hutan dan Gambut Percepat Kematian Dini di Indonesia

Bangkai Paus Ditemukan di Hutan Amazon, Para Ahli Turun Tangan Memecahkan Misteri

Peneliti INPE Alberto Setzer mengatakan kepada Reuters, sebagaimana dikutip globalnews.ca, "Musim kemarau menciptakan kondisi yang tepat bagi persebaran api, tetapi awal mula timbulnya api adalah akibat aktivitas manusia, baik secara disengaja maupun tidak."

Aktivitas manusia seperti pertanian, pertambangan, dan pengeboran (drilling) merupakan hal yang disebut para ilmuwan memperburuk situasi saat ini.

Bahkan, ada pihak yang terang-terangan mulai membakar sebagian lahan hutan hujan Amazon untuk peternakan.

Mengutip laman express.co.uk, saking besarnya kebakaran hutan hujan Amazon kali ini, asapnya dapat terlihat dari luar angkasa.

Satelit NASA dan NOAA menangkap citra panas api dan asap kebakaran di hutan yang memiliki keberagaman hayati terkaya di dunia tersebut.

Kebakaran di hutan hujan Amazon, asapnya terlihat dari luar angkasa. Citra ini ditangkap oleh satelit NASA
Kebakaran di hutan hujan Amazon, asapnya terlihat dari luar angkasa. Citra ini ditangkap oleh satelit NASA (NASA via express.co.uk)

Sebuah rilis dari NASA mengatakan, "Intensitas dan frekuensi kekeringan, pada gilirannya terkait erat dengan peningkatan deforestasi regional dan perubahan iklim antropogenik (perubahan iklim yang disebabkan aktivitas manusia, red.)"

Sementara itu, kepala Amazon Programme World Wide Fund for Nature (WWF) Ricardo Mello menambahkan, "Kebakaran tersebut merupakan konsekuensi dari peningkatan deforestasi yang terlihat pada angka-angka baru-baru ini."

Satelit NOAA menangkap citra kebakaran hutan hujan Amazon dari ruang angkasa.
Satelit NOAA menangkap citra kebakaran hutan hujan Amazon dari ruang angkasa. (NOAA via express.co.uk)

Akibat begitu banyaknya jumlah titik api dan kasus kebakaran di wilayah hutan hujan Amazon, sulit untuk memprediksi kapan tepatnya kebakaran terjadi.

Namun, sejak Kamis telah terjadi lebih dari 9.500 kebakaran di wilayah hutan hujan tersebut.

Diperkirakan, angka titik kebakaran di hutan hujan Amazon akan semakin meningkat pada minggu-minggu mendatang.

(TribunPalu.com/Rizki A.)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved