Joko Widodo Bantah Pernyataan Menteri hingga Usul Fadli Zon, 5 Fakta Soal Pemindahan Ibu Kota RI
Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Sofyan Djalil sempat menyebutkan lokasi ibu kota yang baru akan berada di Provinsi Kalimantan Timur.
TRIBUNPALU.COM - Rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur semakin hangat dibicarakan, teka-teki di mana lokasi ibu kota negara yang baru pun terjawab sudah.
Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Sofyan Djalil sempat menyebutkan lokasi ibu kota yang baru akan berada di Provinsi Kalimantan Timur.
"Iya, Kaltim benar," ujar Sofyan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (22/8/2019).
Sayangnya, belum berganti hari, pernyataan Sofyan itu langsung dibantah oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi menegaskan, pemerintah belum menentukan provinsi yang akan menjadi ibu kota baru karena masih ada kajian yang belum komplet.
"Masih tunggu satu atau dua kajian," kata Jokowi di Istana Bogor.
Lantas, apa kata sejumlah pihak termasuk Anies Baswedan dan Fadli Zon soal pemindahan ibu kota -yang bila jadi- akan ke Kalimantan Timur?
Berikut beberapa fakta baru soal pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur, dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Pernyataan Sofyan Djalil

Menteri ATR, Sofyan Djalil memang mengatakan, lokasi ibu kota negara yang baru berada di Kalimantan Timur.
Namun, Sofyan Djalil masih mengunci rapat lokasi tepat ibu kota baru itu karena ia tak ingin membocorkan lokasi tersebut sebelum memastikan ketersediaan lahan di lokasi tersebut.
"Tapi belum tahu lokasi spesifiknya di mana,” kata Sofyan.
Menurut Sofyan, begitu lokasi pasti calon ibu kota baru itu diumumkan Presiden Jokowi, pihaknya akan mengamankan kepemilikan lahannya.
"Begitu diputuskan di mana lokasinya, akan kami kunci (lahannya),” ucap dia.
• Detik-detik Pembantaian Awak Kapal KM Mina Sejati, Pelaku Bunuh Korban di Saat Mereka Tidur
• Nekat Lakukan Illegal Fishing, 3 Kapal dan 12 Awak Asal Filipina Ditangkap KKP di Laut Sulawesi
• Pemerintah Pasang Papan Peringatan di Bibir Pantai Eks Tsunami
2. Dibantah Jokowi
