Prabowo Diisukan Jadi Menhan, PA 212 Sebut Prabowo Tak Lagi Silaturahmi dengan Ulama
Juru bicara PA 212 angkat bicara mengenai pernyataan Prabowo Subianto yang siap menjadi menteri pertahanan di kabinet periode kedua Jokowi .
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212, Habib Novel Bamukmin, angkat bicara mengenai pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang siap menjadi menteri pertahanan (Menhan) pada kabinet periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Novel menyayangkan langkah Prabowo membawa partainya merapat menjadi koalisi pendukung pemerintah.
Menurut Novel, sebaiknya Prabowo menjadi oposisi agar mendapatkan kehormatan dari pendukungnya saat Pilpres 2019.
Menurutnya, wibawa Prabowo bakal jatuh jika mendapatkan jabatan menteri dari Jokowi.
"Apalagi posisi kalau benar Prabowo jadi menteri benar-benar sangat menjatuhkan wibawa," ujar Novel saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (22/10/2019).
"Sejatinya prabowo wajib menjadi oposisi saja dengan begitu posisi Prabowo sangat terhormat dan disegani baik kawan maupun lawan," tambah Novel.
• Driver Mitra Gojek Berencana Gelar Demo Tolak Nadiem Makarim Jadi Menteri
• Hingga Selasa Siang Hari Ini, 7 Nama Calon Menteri Telah Dipanggil ke Istana
• Gibran Rakabuming Akan Serahkan Bisnis ke Adik: Saya Yakin Kaesang Lebih Mampu dan Lebih Baik
Novel juga menyinggung bahwa Prabowo dapat menyakiti pemilihnya di Aceh dan Sumatera Barat.
Di kedua provinsi tersebut, Prabowo menang telak.
"Bahkan jelas di Sumatera Barat dan Aceh dalam sejarahnya bisa meraih hampir 90 persen ini adalah pukulan telak bagi pemilih Prabowo," tutur Novel.
Dirinya menilai tindakan Prabowo ini karena dirinya telah meninggalkan ulama yang selama ini mendukungnya.
Dia menyebut Prabowo telah meninggalkan ulama sejak putusan Mahkamah Konstitusi.
• Alasan Raffi Ahmad Pamit Istirahat dari Dunia Hiburan, Bayar Utang ke Istri hingga Keliling Dunia
• Momen Perpisahan dengan Jusuf Kalla, Penuh Haru dan Kenangan Para Pewarta
Menurut Novel, langkah Prabowo dapat membuat dirinya ditinggalkan oleh pendukungnya.
"Semua itu terjadi karena tindakan Prabowo sudah berani meninggalkan ulama dari saat MK mengetuk palu atas hasil arogan. Sampai hari ini Prabowo tidak menjalin silaturahmi lagi dengan ulama maka jelas fatal akibatnya dengan ditinggalkan oleh pemilihnya karena penghianatan yang dilakukan oleh Prabowo dan Gerindra-nya," pungkas Novel.
Seperti diketahui, setelah bertemu dengan Jokowi di Istana Negara, pada Senin (21/10/2019) kemarin, Prabowo mengaku diminta untuk memperkuat kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.
Tanggapan Fadli Zon
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan wakilnya, Edhy Prabowo datang memenuhi panggilan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Senin (21/10/2019).
Prabowo Subianto mengaku diminta membantu Jokowi dalam bidang pertahanan.
Menanggapi itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengungkapkan apresiasinya pada Prabowo Subianto dan Jokowi.
Politisi yang diketahui sering mengkritik pemerintah ini menilai, bentuk koalisi antara Prabowo Subianto dan Jokowi ini dilakukan demi kepentingan bangsa dan negara.
"Saya menyambut baik dan mengapresiasi sikap pak Jokowi yang merangkul pak Prabowo dalam kabinet. Ini sebagai bentuk rekonsilasi mengedepankan kepentingan untuk bangsa dan negara," ujar Fadli Zon dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com.
• 11 Nama Calon Menteri Kabinet Jokowi yang Hadir di Istana: Mahfud MD hingga Prabowo Subianto
• Warganet di Jagat Twitter Turut Ucapkan Terima Kasih kepada Jusuf Kalla
Menurut Fadli Zon, Prabowo Subianto merupakan sosok yang ideal menjadi Menteri Pertahanan.
"Saya katakan, Prabowo memiliki kapasitas sebagai seorang Menteri Pertahanan. Latar belakang beliau di militer tentu tidak perlu diragukan," ungkapnya Senin (21/10/2019) malam.
Ia menduga, pendukung Prabowo Subianto akan maklum dengan pilihan politik Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
"Para pendukung pak Prabowo tentu akan memaklumi sikap pak Jokowi. Karena ini adalah untuk bangsa dan negara.
Sekali lagi, politik itu dinamis," ujar politisi 48 tahun ini.
Meski Partai Gerindra sudah hampir dipastikan bergabung dengan pemerintahan, Fadli Zon menegaskan pihaknya akan tetap menyuarakan kritiknya seperti biasa.
(Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Disebut-sebut Jadi Calon Menhan, PA 212: Prabowo Tidak Silaturahmi Lagi dengan Ulama