Komjen Idham Azis: Radikalisme Tidak Bisa Diidentikkan dengan Islam
Pada uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon kapolri, ada beberapa hal yang menjadi perhatian Idham Azis, satu di antaranya adalah radikalisme.
Di antaranya adalah masalah kualitas dan kesejahteraan Sumber Daya Manusia (SDM), postur kelembagaan, pembenahan kultur, pengelolaan sinergi polisional, serta pengawasan di lingkungan Polri.
Komjen Idham Azis juga mengungkapkan program prioritas yang akan ia jalankan setelah dilantik menjadi Kapolri nanti.
Program prioritas tersebut ia bagi menjadi tujuh poin sebagai berikut.
1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang unggul
Program ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan mendapatkan calon-calon polri yang unggul dan berkualitas.
Program tersebut akan diwujudkan melalui sejumlah kegiatan, di antaranya adalah dengan melakukan rekrutmen proaktif dengan prinsip bersih, transparan, akuntabel, humanis berbasis teknologi informasi.
2. Pemantapan Pemeliharaan Keamanan Ketertiban Masyarakat
Bertujuan untuk menjawab permasalahan belum optimalnya kemampuan deteksi dini intelejen, konflik sosial yang masih terus terjadi, serta berkembangnya radikalisme.
Selain itu, Idham Azis juga menyoroti Pilkada serentak dan Pekan Olaharga Nasional (PON) yang akan digelar pada 2020 mendatang.
3. Penguatan penegakan hukum yang profesional dan berkeadilan
Program ini didasari oleh masih terjadinya kasus kejahatan yang meresahkan dan menjadi perhatian publik, penanganan kasus yang dinilai tidak transparan dan berbelit-belit, serta keluhan dari masyarakat akibat kurang profesionalnya penyidik.
4. Pemantapan manajemen media
Manajemen media ditujukan untuk mendukung semua program yang dilakukan sehingga proses dan hasilnya dapat diketahui, dilihat, dan dirasakan publik.
Selain itu, program pemantapan manajemen media juga dimaksudkan untuk mengatasi maraknya hoaks (berita bohong), propaganda negatif, dan ujaran kebencian.
5. Penguatan sinergi polisional