Tanggapi Pemakzulan Dirinya Oleh DPR AS, Donald Trump: Mereka Berusaha Tuduh Saya Sejak Hari Pertama

Presiden Donald Trump menanggapi setelah dia dimakzulkan oleh DPR AS dalam persidangan Rabu (18/12/2019).

Anthony Behar via time.com
Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump. 

TRIBUNPALU.COM - Presiden Donald Trump menanggapi setelah dia dimakzulkan oleh DPR AS dalam persidangan Rabu (18/12/2019).

Dalam kampanyenya di Battle Creek, Michigan, presiden ke-45 AS itu menuduh Demokrat "telah diliputi cemburu dan kebencian".

"Demokrat ini sudah menyatakan kebencian dan penghinaan mereka yang mendalam bagi para pemilih AS," kata Trump dalam pidatonya dilansir AFP Kamis (19/12/2019).

Sidang paripurna itu membuatnya menjadi presiden ketiga AS yang menjalani pemakzulan setelah Andrew Johnson (1868) dan Bill Clinton (1998).

Setelah debat maraton selama 10 jam, DPR AS menyetujui dua pasal: penyalahgunaan kekuasaan serta upaya menghalangi penyelidikan Kongres.

Selepas dari DPR, Trump akan dihadapkan ke Senat, di mana partainya, Republik, menjadi mayoritas dan diprediksi bakal membebaskannya.

Donald Trump Dimakzulkan, Harga Emas di AS Naik 0,16%

DPR Amerika Serikat Resmikan Pemakzulan Donald Trump, Level Senat Jadi Agenda Selanjutnya

Bukti Pemakzulan Trump Telah Dirilis Oleh DPR AS, Bagaimana Isinya?

Donald Trump Diundang DPR AS ke Pemakzulan Dirinya: Hadir atau Berhenti Mengeluh

Daftar Musuh

Terlepas dari fakta menyakitkan di mana dia dimakzulkan di Washington, Trump menerima sambutan meriah di Battle Creek.

"Saya mungkin lebih baik di sini. Gelombang di sini sangat hebat," ujarnya yang disambut teriakan "kami ingin Trump!"

Dia menyatakan bahwa pemakzulan yang dihadapinya justru bakal membantunya ketika bertarung di Pilpres AS 2020 mendatang.

Sebab dalam kacamatanya, fakta dirinya dimakzulkan bakal menimbulkan gelombang kemarahan dari pendukungnya terhadap oposisi.

Dia mengklaim tetap berusaha menikmati hari-harinya meski pemberitaan tentang pemakzulannya terus berembus sejak September.

"Saya adalah orang pertama yang dimakzulkan tanpa melakukan kesalahan sama sekali," ujar suami dari Melania itu dikutip BBC.

Dia kemudian menyerukan kepada para pendukungnya agar pada November tahun depan, mereka mendepak Ketua DPR AS, Nancy Pelosi.

"Puluhan juta orang Amerika akan muncul, dan melengserkan Pelosi dari kantornya," ucap Trump disambut keriuhan pendukungnya diwartakan CNN.

Trump dimakzulkan buntut percakapan teleponnya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada 25 Juli lalu.

Dalam percakapan tersebut, Trump disebut meminta Zelensky supaya menyelidiki mantan Wakil Presiden Joe Biden.

Biden merupakan calon rivalnya dalam Pilpres AS 2020 mendatang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dimakzulkan DPR AS, Trump: Mereka Sudah Menuduh Saya sejak Hari Pertama", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved