Tanggapi Konflik Perairan Natuna, Ali Ngabalin: Ente Punya Kekuatan Apa Perang dengan China?

Tenaga ahli utama kantor staf Presiden RI, Ali Mochtar Ngabalin buka suara terkait konflik Natuna.

Tribunnews.com/Vincentius Jyestha
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin saat ditemui di Hotel Cosmo Amarossa, Jakarta Selatan, Rabu (16/10/2019). 

Presiden Jokowi pun menunjukkan sikap tegasnya.

Jokowi menyebut tidak ada tawar menawar soal kedaulatan Indonesia.

Tonton video selengkapnya:

Polemik Natuna, Ini Tanggapan Para Menteri Jokowi, Prabowo: Kita Cool Saja, Kita Santai

Prabowo Dinilai Kalah Tegas dari Menlu Retno Marsudi soal Natuna, Ini Tanggapan Jubir Menhan

Berikut tanggapan Menteri Kabinet Indonesia Maju soal konflik Natuna

1. Prabowo Subianto

Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. (Instagram/prabowo)

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menanggapi santai masuknya kapal China di wilayah NKRI.

"Kita cool saja, kita santai," ujar Prabowo di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (3/1/2020), dikutip dari Kompas.com.

Prabowo juga menyebut akan melakukan koordinasi dengan kementerian lain seperti Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.

"Ya saya rasa harus kita selesaikan dengan baik. Bagaimana pun China adalah negara sahabat," ucapnya.

2. Luhut Binsar Panjaitan

Menteri Koordinator Kemaritiman RI, Jend. TNI. Purn. Luhut Binsar Panjaitan silaturahmi dengan para awak media bertajuk
Menteri Koordinator Kemaritiman RI, Jend. TNI. Purn. Luhut Binsar Panjaitan silaturahmi dengan para awak media bertajuk "Coffee Morning" di Gedung BPPT, Jalan, M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (26/3/2017). Dalam silaturahmi tersebut Mantan Kepala Staff Kepdesidenan itu membahas masalah pemulihan terumbu karang Raja Ampat, Papua. (TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN)

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berpendapat tidak perlu membesar-besarkan masuknya kapal asing di perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Luhut mengakui, Indonesia kurang mampu dalam menghadapi hal tersebut.

Menurutnya, Indonesia kekurangan kapal untuk melakukan pengawasan di kawasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

"Sebenarnya enggak usah dibesar-besarin lah. Soal kehadiran kapal itu (di Natuna), sebenarnya kita juga kekurangan kemampuan kapal untuk melakukan patroli di ZEE ," ujar Luhut, Jumat (3/1/2020) dikutip dari Kompas.com.

Masuknya kapal ikan asing ke Natuna diketahui membuat Presiden Jokowi memerintahkan penambahan pasukan serta unit kapal pengawasan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved