Tanggapi Keraton Agung Sejagat, Antropolog: Totok Paham Pasarnya, Orang Malas dan Maunya Instan
Seorang Antropolog, Nurhadi pun memberi tanggapan terkait gegernya Keraton Agung Sejagat.
Menurutnya orang seperti Totok adalah orang yang benar-benar memahami target pasar yang bisa ditarik menjadi korban.
"Orang seperti Totok adalah orang yang memahami target pasar yang bisa ia bidik. Totok sadar ada sebagian masyarakat yang memiliki pola pikir kehilangan harapan atau putus asa," ujarnya.
Menurutnya Keraton Agung Sejagat sama dengan penipuan berkedok investasi.
Totok dikatakan memahami banyak orang malas bekerja dan ingin dapat keuntungan instan.
"Yang dia lakukan sama dengan penipuan investasi, dia tahu banyak orang yang malas bekerja. Dan juga hanya ingin mendapatkan penghasilan banyak dalam waktu singkat secara instan," tutur Nurhadi.
Seperti diketahui Totok Santosa alias Raja dari Keraton Agung Sejagat memiliki anggota sekitar 450 orang.
Kerajaan tersebut berada di RT 3 RW 1, Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Anggota yang tergabung rata-rata berasal dari luar kota.
• Imlek Identik dengan Warna Merah, Emas dan Kuning? Ini Makna di Baliknya
• Viral Video Maling Masukkan Kambing ke Karung di Boyolali, Terekam CCTV Warga
• Fahira Idris Sebut Demo Banjir Jakarta Dipolitisasi, Adi Prayitno: yang Tak Dipolitik Hanya Salat

Namun, 'usia' keraton ini tak lama, seluruh aktivitas disana sudah diberhentikan oleh Pemkab Purworejo.
Polisi juga telah menangkap Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat, yaitu Totok Santoso Hadiningrat (42) dan Fanni Aminadia (41) alias Dyah Gitarja.
Kini, pasangan bukan suami istri tersebut ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolda Jateng.
Keduanya juga dijerat dua pasal yaitu pasal 378 KUHP tentang penipuan serta pasal 14 UU RI No 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana.
Seperti yang tertera dalam pasal diketahui mereka terancam pidana hingga 10 tahun penjara.
(Tribunnews.com/Maliana)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Antropolog: Totok Santosa Paham Target Pasarnya, Orang Malas Kerja dan Ingin Keuntungan Instan