Cerita Atlet
Cuma Punya Raket dan Uang Rp 200 Ribu, Ini Kisah Haru Apriyani Rahayu, Eng Hian:Dia Punya Tekat Kuat
Kisah haru Apriyani Rahayu dengan modal raket dan uang Rp 200 ribu saat awal masuk Pelatnas, bikin Eng Hian yakin dengan kemampuannya di ganda putri.
TRIBUNPALU.COM - Kemenangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu dalam turnamen Indonesia Masters 2020 membuat publik melirik kembali kebolehannya.
Apalagi performa Apriyani Rahayu yang bermain rangkap di sektor ganda campuran bersama Tontowi Ahmad membuat kekaguman tersendiri di masyarakat.
Debutnya bersama Tontowi Ahmad pun berlangsung apik karena berhasil tembus ke babak kedua Indonesia Masters 2020.

Namun, kemampuan baik Apriyani Rahayu ini membuat pelatih kepala ganda putri nasional Indonesia, Eng Hian, mulai memikirkan masa depannya.
Tandem Apriyani Rahayu saat ini, Greysia Polii sudah termasuk dalam atlet senior yang berusia 32 tahun.
Tak ayal, Greysia Polii kemungkinan besar diprediksi akan segera pensiun setelah Olympic 2020.
• Kisah Lawan jadi Kawan Greysia Polii dan Pemain Korea Selatan: Pesan Ini Bikin Chang Ye Na Terenyuh
Eng Hian pun membeberkan antisipasi PBSI untuk memilih pasangan baru bagi Apriyani Rahayu jika Greysia Polii gantung raket nantinya.
"Saya belum bisa melihat siapa yang cocok dipasangkan dengan Apri," kata Eng Hian seperti dikutip TribunPalu.com dari Badminton Indonesia.
Eng Hian pun sebenarnya telah melirik pasangan baru untuk Apriyani Rahayu, tetapi ia belum merasa 'srek'.
Sebab, orang tersebut belum memenuhi faktor yang dibutuhkan untuk Apriyani Rahayu, yakni tekat dan daya juang.
"Kalau secara teknik, yang mendekati Apri sih ada, tetapi secara mental dan kemauan, belum ada," lanjutnya.
Daya juang dan tekat Apriyani Rahayu-lah yang membuat Eng Hian yakin untuk memasangkan pemain junior ini dengan Greysia Polii.
• Begini Video Isak Tangis Fitriani di Luar Lapangan saat Kalah Berlaga, Kisah Hidupnya Buat Terharu
Ia pun menceritakan kisah Apriyani Rahayu saat awal masuk Pelatnas Cipayung.
"Cuma Apri yang datang datang ke saya waktu masuk pelatnas. Dia datang dengan hanya punya raket dan uang Rp 200 ribu di tangan. Dia bilang dia mau jadi juara, terserah koh Didi (panggilan akrab Eng Hian) mau kasih program apa, saya siap," cerita Eng Hian.
Setelah melatih dan memberikan kepercayaannya, ucapan Apriyani Rahayu tersebut berhasil dibuktikan hingga sekarang.
"Tidak ada yang berubah, dari segi latihan dan kemauan masih sama. Kenampa Apri pada saat dipasangkan dengan Greysia langsung cocok? Karena kemauannya kuat," lanjut Eng Hian.
• Aksi Simpatik Ratchanok saat Bantu Gregoria yang Cedera: Lupakan Selebrasi hingga Bawakan Tas
Namun, saat ditanya butuh waktu beberapa lama lagi untuk mencetak ganda putri andalan setelah Apriyani Rahayu ditinggal Greysia Polii, Eng Hian menjelaskan setidaknya paling cepat baru terlihat pada 2022.
"Dengan catatan, kalau diberikan program dan programnya bisa berjalan tanpa kendala berarti," ujarnya.
Eng Hian berharap, ke depannya Greysia Polii/Apriyani Rahayu tidak puas begitu saja karena masih ada Olympic 2020 yang menanti.
"Setelah bertanding, saya tidak menyampaikan apa-apa karena memang setelah jaura ya mulai dari nol lagi. Target utama mereka kan lebih dari ini," kata Eng Hian.

Meski bangga dengan pancapaian Greysia Polii/Apriyani Rahayu tetapi ia mengaku biasa saja merayakannya.
"Dalam hati tentu saya bangga sama mereka, luar biasa. Tetapi, saya enggak mau mereka puas di sini, jadi biasa saja. Habis juara, bagus, tapi itu di depan masih ada olimpiade, target yang lebih besar lagi," lanjutnya.
Setelah turnamen tuan rumah ini, Greysia Polii/Apriyani Rahayu mungkin akan turun ke Badminton Asian Team Championships 2020 dan Uber Cups 2020.
Dalam waktu dekat, tim Indonesia akan memusatkan perhatian untuk melakoni laga kualifikasi Thomas dan Uber Cup 2020.
Video Isak Tangis Fitriani di Luar Lapangan saat Kalah Berlaga, Kisah Hidupnya Buat Terharu
Nama pebulutangkis tunggal putri, Fitriani kembali naik daun di awal tahun 2019.
Mengawali tahun dengan memenangkan Thailand Masters Super 300 membuat Fitriani diharapkan bisa tampil konsisten di rangkaian BWF Super Series maupun Major Events.
Namun, usai meraih gelar tersebut, performa Fitriani kembali meredup.

Dari rekam jejak turnamen yang dirilis BWF World Tour, Fitirani 18 turnamen lain yang ia ikuti, langkahnya harus terhenti di babak perempat final.
Bahkan kerap juga harus tumbang di babak pertama lantaran langsung berhadapan dengan lawan-lawan tangguh seperti, Chen Yu Fei, Ratchanok Intanon, dan Akane Yamaguchi.
Kerap mengalami kekalahan, tak ayal membuat Fitriani mendapatkan bully-an dari warganet Indonesia.
Padahal, diketahui Fitriani memilih tidak bermain media sosial bahkan tidak mempunyai akun media sosial.
• Jadi Musisi Favorit Kevin Sanjaya, Duta Sheila On 7 Justru Idolakan Pebulutangkis Cantik Ini
Kisah hidup Fitriani, orang tuanya jadi tukang cuci baju di klubnya
Perempuan kelahiran Garut, Jawa Barat pada tanggal 27 Desember 1998 tersebut mengaku terinspirasi dari sang kakak, Rohmat Abdul Rohman, yang lebih dulu menekuni dunia bulutangkis di klub Exist.
Lahir dari keluarga yang sederhana, tidak mudah bagi Fitriani menapaki jejak kariernya hingga menjadi salah satu anggota Pelatnas di Cipayung.
Pasalnya, kedua orang tuanya berprofesi sebagai pedagang kaki lima.
Namun, demi karier putrinya, Dede Abdul Rochman dan Eti Sukmiati ikut pindah dan beralih profesi menjadi tukang cuci di klub Exist, klub yang membesarkan nama Fitriani dan kakaknya.
"Bapak ibu kerjanya pedagang kaki lima, itu waktu aku masih kecil. Nah, pas saya pindah dari klub Genesha ke Exist, baru ayah ibu juga ikut pindah. Kami nginap di asrama bersama-sama. Bapak ibu di sana juga kerjanya bantu-bantu cuci baju atlet di sana," jelas Fitriani kepada pewarta.
• Tak Ikuti Jejak Kedua Orang Tuanya, Ini Potret 2 Anak Duta Sheila On 7 yang Tekuni Dunia Bulutangkis
Isak tangis Fitriani saat menelan kekalahan
Video singkat yang merekam tangisan Fitriani di luar lapangan membuat warganet ikut sedih saat menyaksikannya.
Video yang diambil oleh pewarta PBSI, Amelia Widya itu memperlihatkan bagaimana Fitriani sangat terpukul setelah kalah berlaga.
Akun fanbase @badmintonworld.forum pun mengunggah video itu.
Dalam keterangan unggahannya, kejadian tersebut saat Fitriani kalah di Badminton Asian Champhionships dua tahun silam.
"Throwback BAC 2017. Fitriani dan dinar menangis setelah kekalahannya," tulis @badmintonworld.forum.
• Momen Pilu Anthony Ginting; Nekat Lawan Cedera di Asian Games & Tahan Tangis di Final Hong Kong Open
Warganet pun mengaku sedih saat melihat video tersebut.
"Ya allah. sesak ini,,, be el bar bar mana ngerti perjuangan atlet yg kek gini, yg lebih kecewa tuh bukan pentonton tapi pemainnya sendiri," tulis @dziiastuti.
"sedih ini ya alloh," komentar @randomoliita disertai emoji menangis.
"Oalah,,, semangat ya Fitriani cantik. Kita disini malah sibuk komentarin km yg macem" pdhl diluar lapangan stlh kekalahan, km menangis," tulis @fitrikeisha26.
• Momen Dramatis Anthony Ginting Gagal jadi Juara; Kecewa Dicurangi Wasit hingga Dibela Atlet Lain
(TribunPalu.com/Isti Prasetya)