Virus Corona
Tak Ada Ancaman Kematian Akibat Virus Corona di Australia, Warga Disebut Tak Butuh Masker
Pihak ahli kesehatan setempat menyatakan bahwa warga Australia tidak perlu menggunakan masker untuk mencegah penyebaran virus corona.
Akibatnya, sejumlah pihak melakukan tindakan rasisme kepada orang-orang keturunan Asia.
"We are very concerned about xenophobia and any sort of racial profiling, which is completely abhorrent.
(Kami sangat menyayangkan tindakan xenophobia dan segala macam tindakan rasis atas profil seseorang, itu merupakan tindakan yang menjijikan)," ujarnya.
"There's no reason for people to avoid anybody of any particular background or appearance.
(Tidak ada alasan untuk menghindari seseorang karena latar belakang atau penampilannya)," sambungnya.
• Ahli dari Harvard Tuding Pemerintah Indonesia Tak Bisa Deteksi Virus Corona, Kemenkes Buka Suara
• Harvard Sebut Virus Corona Kemungkinan Sudah Masuk Indonesia, Menkes: Itu Namanya Menghina
Indonesia turut jadi sorotan Australia lantaran belum ada satu pun kasus yang dilaporkan
Hingga kini, belum ada laporan yang menunjukkan adanya kasus virus corona di Indonesia.
Hal ini pun menjadi perhatian sejumlah pihak, di antaranya adalah para peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health.
Mereka menyebut letak Indonesia yang cukup dekat dengan China memungkinkan kasus virus corona yang terjadi menjadi lebih tinggi.
Kasus virus corona di Indonesia pun juga menjadi sorotan Australia.
Pasalnya, Indonesia memiliki penerbangan langsung dari Wuhan pada masa-masa awal munculnya wabah virus tersebut.
Di sisi lain, dikabarkan ada ribuan orang Australia yang melakukan perjalanan ke Bali.
Terkait hal itu, Murphy menyatakan bahwa Australia akan terus memantau Indonesia apabila sewaktu-waktu terdapat laporan kasus virus corona.
"Obviously, it is somewhat surprising that there are no cases.
(Tentunya, ini cukup mengejutkan karena tidak ada kasus (di Indonesia))," ujarnya.
(TribunPalu.com/Clarissa Fauzany)