Virus Corona
Tak Ada Ancaman Kematian Akibat Virus Corona di Australia, Warga Disebut Tak Butuh Masker
Pihak ahli kesehatan setempat menyatakan bahwa warga Australia tidak perlu menggunakan masker untuk mencegah penyebaran virus corona.
TRIBUNPALU.COM - Wabah virus corona yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China menjadi perhatian publik beberapa waktu belakangan.
Hingga Rabu (12/2/2020) ini dilaporkan ada lebih dari 45 ribu kasus virus corona dengan korban meninggal mencapai angka 1.115 jiwa.
Wabah virus mematikan ini pun telah menyebar ke sejumlah negara, termasuk Australia.
Menariknya, meski kasus infeksi virus corona telah ditemukan di negara itu, pihak ahli kesehatan setempat menyatakan bahwa warga Australia tidak perlu menggunakan masker untuk mencegah penyebaran virus corona.
Seperti yang diketahui, data terakhir menunjukkan bahwa setidaknya ada 15 orang di Australia yang dilaporkan positif terinfeksi virus corona.
Selain itu juga dinyatakan bahwa tidak ada ancaman kematian akibat infeksi virus corona di negeri kangguru itu.
• 135 Penumpang Diamond Princess Terinfeksi Virus Corona, Kru Asal India Minta Dievakuasi
• Bertugas Rawat Pasien Virus Corona di Wuhan, Para Perawat di China Rela Cukur Habis Rambut
Ahli kesehatan Australia, Brendan Murphy menyebut bahwa kelima belas orang yang terinfeksi virus corona itu saat ini dalam kondisi baik.
Murphy juga mengatakan bahwa lima di antara pasien virus corona itu telah dinyatakan sembuh.
Terkait dengan masalah penggunaan masker, ia mengungkapkan bahwa saat ini tidak ada kasus yang menunjukkan adanya penyebaran virus antara manusia (community transmission) di Australia.
Atas dasar itulah Murphy menyebut bahwa mengenakan masker bukanlah sesuatu yang perlu untuk dilakukan dalam rangka mencegah penyebaran virus tersebut.
"There is no community transmission of this virus in Australia. We have not seen any case of sustained transmission at all in this country. There is no reason for people to be wearing masks.
(Tidak ada penyebaran virus antar-individu di Australia. Kami belum menemukan sama sekali adanya kasus penularan yang berkelanjutan di negara ini. Tidak ada alasan untuk mengenakan masker)," ungkap Murphy sebagaimana yang diwartakan oleh Daily Mail.
• Wabah Corona Merebak, Seorang Dokter di Australia Mendapat Perlakuan Buruk karena Keturunan China
• Pria Asal China Tertular Virus Corona Setelah Bertemu Pasien yang Terinfeksi Selama 15 Detik
Brendan Murphy soroti kasus rasisme terkait wabah virus corona
Di sisi lain, Murphy menyoroti adanya kasus rasisme yang terjadi sehubungan dengan wabah virus corona tersebut.
Seperti yang diketahui, wabah virus corona ini pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada akhir tahun 2019 lalu.
Akibatnya, sejumlah pihak melakukan tindakan rasisme kepada orang-orang keturunan Asia.
"We are very concerned about xenophobia and any sort of racial profiling, which is completely abhorrent.
(Kami sangat menyayangkan tindakan xenophobia dan segala macam tindakan rasis atas profil seseorang, itu merupakan tindakan yang menjijikan)," ujarnya.
"There's no reason for people to avoid anybody of any particular background or appearance.
(Tidak ada alasan untuk menghindari seseorang karena latar belakang atau penampilannya)," sambungnya.
• Ahli dari Harvard Tuding Pemerintah Indonesia Tak Bisa Deteksi Virus Corona, Kemenkes Buka Suara
• Harvard Sebut Virus Corona Kemungkinan Sudah Masuk Indonesia, Menkes: Itu Namanya Menghina
Indonesia turut jadi sorotan Australia lantaran belum ada satu pun kasus yang dilaporkan
Hingga kini, belum ada laporan yang menunjukkan adanya kasus virus corona di Indonesia.
Hal ini pun menjadi perhatian sejumlah pihak, di antaranya adalah para peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health.
Mereka menyebut letak Indonesia yang cukup dekat dengan China memungkinkan kasus virus corona yang terjadi menjadi lebih tinggi.
Kasus virus corona di Indonesia pun juga menjadi sorotan Australia.
Pasalnya, Indonesia memiliki penerbangan langsung dari Wuhan pada masa-masa awal munculnya wabah virus tersebut.
Di sisi lain, dikabarkan ada ribuan orang Australia yang melakukan perjalanan ke Bali.
Terkait hal itu, Murphy menyatakan bahwa Australia akan terus memantau Indonesia apabila sewaktu-waktu terdapat laporan kasus virus corona.
"Obviously, it is somewhat surprising that there are no cases.
(Tentunya, ini cukup mengejutkan karena tidak ada kasus (di Indonesia))," ujarnya.
(TribunPalu.com/Clarissa Fauzany)