Virus Corona

Dikarantina di Kapal Diamond Princess WNI Minta Dibawakan Tolak Angin dan Mi Instan

WNI yang dikarantina di atas Kapal Pesiar Diamond Princess karena virus Corona meminta dibawakan cairan pereda masuk angin seperti Tolak Angin.

Tangkapan Layar YouTube KyodoNews
FOTO ILUSTRASI - Pemerintah Jepang mengkarantina 3.500 penumpang dan awak kapal pesiar The Diamond Princess untuk mencegah penyebaran virus corona. 

TRIBUNPALU.COM - Warga Negara Indonesia (WNI) yang dikarantina di atas Kapal Pesiar Diamond Princess karena virus Corona meminta dibawakan cairan pereda masuk angin seperti Tolak Angin dan mi instan seperti Indomie.

Pada twitter-nya yang telah terverifikasi @KBRITokyo dijelaskan bahwa dua pegawai KBRI mengantar permintaan WNI itu ke petugas pelabuhan untuk selanjutnya diantarkan ke WNI yang membutuhkan.

"KBRI Tokyo (12Feb) mengantar cairan Pereda Masuk Angin yang diminta WNI yg sedang di atas kapal Diamond Princess yang sedang dikarantina utk observasi di Yokohama, sekaligus Mie Instan dan Vitamin C. Foto: barang diantar staf KBRI Tokyo ke petugas pelabuhan. #NegaraMelindungi," tulis twitter @KBRITokyo beberapa jam lalu.

Disebut Menghina oleh Menkes Terawan Agus Putranto soal Virus Corona, Ini Jawaban Peneliti Harvard

Kisah Tragis, Dokter di China Mati Kelelahan Karena 18 Hari Bekerja Tanpa Henti Tangani Virus Corona

Lima hari lagi

Tersisa lima hari lagi masa karantina penumpang dan kru kapal pesiar di Jepang selesai.

Hingga Kamis (13/2/2020), dilaporkan jumlah orang yang positif virus corona di kapal itu mencapai 218 orang.

Kapal Diamond Princess harus disandarkan di Pelabuhan Yokohama, sejak (3/2/2020).

Ada sekitar 3.700 orang dalam kapal tersebut, diantaranya adalah 78 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi kru kapal.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan, sampai hari ini seluruh WNI yang menjadi kru kapal dalam keadaan sehat.

"Konfirmasi tidak ada WNI yang terinfeksi virus korona. 78 WNI sampai saat ini dalam keadaan sehat," kata Judha melalui pesan singkatnya, Jumat (14/2/2020).

Judha mengatakan, pemerintah melalui Kedutaan Besar RI (KBRI) di Tokyo terus melakukan komunikasi dengan otoritas setempat, untuk mengetahui perkembangan penanganan karantina di kapal.

KBRI Tokyo rutin mengirimkan bantuan berupa makanan instan dan vitamin C untuk para ABK WNI, serta memantau kondisi para ABK melalui grup WhatsApp.

218 Orang di Kapal Pesiar di Jepang Terinfeksi Virus Corona, 78 WNI Dilaporkan Sehat

Hadapi Wabah Virus Corona, China Buat Aplikasi Close Contact Detector

Kemlu bekerja sama dengan Kementrian Perhubungan telah memanggil dua perusahaan manning agency yang memberangkatkan para kru WNI untuk memastikan pelindungan bagi mereka.

Kemlu juga telah menghubungi keluarga para kru WNI untuk menyampaikan perkembangan terakhir.

Sesuai informasi Otoritas Jepang, jika tidak ada perkembangan lain, dijadwalkan masa observasi kesehatan akan selesai tanggal 19 Februari 2020.

Sopir taksi di Jepang terinfeksi virus corona

Seorang pejabat Kementerian Kesehatan Jepang mengkonfirmasikan adanya sopir taksi Jepang usia 70 tahunan terinfeksi virus corona setelah mengantarkan tamu turis China ke bandara Haneda Tokyo.

 "Saya telah membawa seorang pelanggan yang tampaknya adalah orang China," papar sopir taksi tersebut kepada pihak dokter yang sedang memeriksa pula rute penularan virus.

Kasus ini pertama kali ditemukan di Jepang, infeksi virus corona di masyarakat Tokyo khususnya dari seorang sopir taksi.

Sebanyak 248 orang, termasuk 218 di kapal pesiar, satu petugas karantina, 12 di pesawat sewaan, dan 17 turis lainnya, dikonfirmasi di dalam negeri.

 Seorang pengemudi taksi di Tokyo dipastikan terinfeksi virus corona baru, dan Profesor Atsuro Hamada dari Universitas Kedokteran Tokyo, yang akrab dengan penyakit menular, mengatakan, "Di ruang tertutup seperti taksi, orang  biasa berada di ruang tertutup maka memiliki dengan risiko terinfeksi. "

Bukan Hanya Virus Corona, Penyakit Ini Juga Harus Diwaspadai Masyarakat Indonesia, Ada 3.256 Kasus

Menurut sopir taksi tersebut, sulit untuk mengikuti rute infeksi yang jelas untuk pertama kalinya di Jepang karena mungkin telah terinfeksi dari orang China selain yang dari Wuhan.

 Dengan ditemukan hal ini ada kemungkinan bahwa jumlah pasien akan meningkat secara terus-menerus di masa mendatang.

"Oleh karena itu kita akan bersiap-siap lebih ketat lagi menerima turis terutama yang berasal dari China," ungkap sumber Tribunnews.com, Kamis (13/2/2020).

Info lengkap dan diskusi Jepang bisa bergabung ke WAG Pecinta Jepang kirimkan email nama lengkap dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Seorang petugas karantina terinfeksi virus corona

Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato mengungkapkan seorang petugas karantina Jepang usia 50 tahun telah terinfeksi virus corona.

Kini sedang diselidiki kemungkinan besar petugas tersebut terinfeksi sejak tanggal 3 Februari lalu saat pemeriksaan penumpang kapal Diamond Princess.

Kapal Diamond Princess yang berlabuh di Teluk Yokohama, Jepang.
Kapal Diamond Princess yang berlabuh di Teluk Yokohama, Jepang. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

"Bagian sarung tangan karena tidak benar saat membuka dan membuang sarung tangan tersebut. Ada caranya untuk membuka masker dan atau sarung tangan," kata Menteri Katsunobu Kato.

Tanggal 5, 6, dan 7 Februari 2020 petugas berada di dalam kantornya dekat dengan Pelabuhan Yokohama tempat kapal Diamond Princess bersandar.

Tanggal 8 Februari petugas itu beristirahat dan Minggu 9 Februari mulai terasa panas demam tinggi yang langsung memeriksakan keesokan harinya ke dokter ahlinya.

Tanggal 11 Februari 2020 terungkap positif petugas tersebut telah terinfeksi virus corona sehingga diungkapkan Kementerian Kesehatan pada 12 Februari kemarin.

Di Tengah Wabah Virus Corona, 78 WNI Kru Kapal Pesiar Diamond Princess dalam Keadaan Sehat

135 Penumpang Diamond Princess Terinfeksi Virus Corona, Kru Asal India Minta Dievakuasi

Kegiatan bantuan kelompok medis di luar kapal Diamond Princess berusaha memasukkan obat-obatan dan berbagai hal ke dalam kapal.
Kegiatan bantuan kelompok medis di luar kapal Diamond Princess berusaha memasukkan obat-obatan dan berbagai hal ke dalam kapal. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Baik kru maupun petugas telah terinfeksi, telah ada yang positif terinfeksi virus corona membuat beberapa penumpang jadi semakin prihatin dan ingin segera dikeluarkan dari kapal dan pulang ke negara masing-masing.

"Tambah lama kita disekap di dalam kapal ini rasanya yang sekarang kita sehat kemungkinan besar akan terkena virus corona jadinya. Jadi kalau bisa secepatnya dikeluarkan dari kapal ini, apalagi kru kapal yang selalu berputar di dalam pesawat sudah ada yang terinfeksi dan dialah yang jadi carrier bagi yang lain," ungkap sumber Tribunnews.com, seorang penumpang kapal Diamond Princess, Kamis (13/2/2020).

Kapal Pesiar Diamond Princess Jadi Mirip Penjara Terapung Gara-gara Virus Corona

Naik Kapal Diamond Princess Jepang, Pasangan Suami Istri Warga Indonesia Tak Terinfeksi Corona

Kegiatan bantuan kelompok medis di luar kapal Diamond Princess berusaha memasukkan obat-obatan dan berbagai hal ke dalam kapal.
Kegiatan bantuan kelompok medis di luar kapal Diamond Princess berusaha memasukkan obat-obatan dan berbagai hal ke dalam kapal. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Penumpang ini pun telah menyurati kedutaannya meminta agar segera diturunkan dari kapalnya karena yang sekarang sehat malah jadi sakit kalau tidak segera diturunkan dari kapal.

Penulis: Hasanuddin A/Rina Ayu

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul WNI yang Dikarantina Karena Virus Corona di Kapal Diamond Princess Minta Tolak Angin dan Mi Instan, 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved