Mahfud MD Tolak Pernyataan Rizal Ramli yang Pisahkan soal Akhlak dan Ilmu dalam Kelola BUMN
Menurut Rizal Ramli, menangani BUMN tidak cukup hanya dengan akhlak, tetapi juga ilmu. Mahfud MD pun menolak pernyataan ini.
TRIBUNPALU.COM - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD mengungkap ketidaksetujuannya pada Ekonom Senior, Rizal Ramli.
Hal itu terjadi saat keduanya menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club pada Selasa (11/2/2020).
Mahfud MD tidak setuju bahwa ilmu bukan bagian dari akhlak.
Mulanya, Rizal Ramli memuji Presiden pertama Indonesia, Soekarno yang berhasil mengambil alih perusahaan-perusahaan Belanda di Indonesia.
"Negara-negara yang betul-betul kapitalis tidak ada tempat dan peran untuk BUMN."
"Di Indonesia, BUMN besar, terima kasih sama Bung Karno yang melakukan nasionalisasi pada perusahaan-perusahaan Belanda," kata Rizal Ramli.
Namun, ia menilai banyak perusahaan BUMN yang tidak berjalan dengan baik.
Menurutnya, menangani BUMN tidak cukup hanya dengan akhlak, tetapi juga ilmu.
"Dan dalam prakteknya banyak juga yang bagus, yang hebat. Sayangnya lebih banyak yang bermasalah kan."
"Sebetulnya bisa diperbaiki tentu akhlak, saya setuju akhlak, cuma kalau tidak punya ilmu pengetahuan ya mohon maaf Pak Kyai (Aa Gym)," katanya.
Lantas, Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid ini justru mengungkit keberhasilannya menjadi Pimpinan Bulog beberapa waktu lalu.
"Kami berapa kali jadi Dirut Bulog dalam waktu satu tahun untungnya kita naikkin lima triliun, kami jadi preskom Semen Gresik dua tahun untungnya kita naikkin dari 800 miliar ke 2,3 triliun kami preskom di BNI dalam satu tahun untungnya kita naikkin tujuh persen paling tinggi dari semua," katanya.
Menurutnya, ilmunya tidak sulit untuk menangani BUMN.
"Sebenarnya ilmunya enggak sulit-sulit banget, harus punya visi yang clear, strategi yang jelas, cari orang yang bisa excecute," kata Rizal Ramli.
Lihat videonya sejak menit awal:
• Ruben Onsu Sebut Betrand Peto akan Disunat, Ivan Gunawan: Selamat Memiliki Bentuk Baru
• Sahrul Gunawan Beberkan Rencana Pernikahannya dengan Una Maulina, Setelah Bulan Puasa 2020?
• Terbongkar Praktik Wisata Seks Halal di Wilayah Puncak, Bogor, Polisi Beberkan Tarifnya
Balasan Mahfud MD
Kemudian, dalam video berbeda, Mahfud MD terlihat tak setuju dengan anggapan Rizal Ramli soal akhlak.
"Oleh sebab itu saya katakan ayo dong kita ini sebisa-bisa kerja dari posisi kita masing-masing, dari yang mungkin sehingga akhlak itu menjadi kata kunci," ujar Mahfud MD.
Mahfud MD tidak setuju pernyataan Rizal Ramli yang menyebut akhlak dan ilmu itu beda persoalan.
Menurutnya, ilmu itu adalah bagian dari akhlak.
"Mulai ditanamkan sungguh-sungguh meskipun kata Mas Rizal akhlak enggak ada ilmunya enggak ada gunanya."
"Ilmu itu akhlak juga, akhlak itu ilmunya itu sunahnya," ucap Mahfud MD.
Sehingga, menteri asal Madura ini meminta agar soal akhlak itu dipisah dari ilmu.
Bahkan, kemampuan manajerial juga bagian dari akhlak.

"Maka jangan dibilang orang ilmu ndak punya akhlak, orang berakhlak itu ya ilmu juga bagian dari akhlak."
"Akhlak itu bukan hanya sopan santun, kejujuran, apa itu juga kecerdasan kemampuan manajerial itu bagian dari akhlak asal dilaksanakan dengan baik," jelas Mahfud MD.
Lihat videonya mulai menit ke-8:30:
• Tolak Pemulangan WNI eks ISIS, Moeldoko: Mereka Stateless, Sudah Bakar Paspor
• Kisah Heroik Anak 5 Tahun di AS yang Selamatkan 7 Anggota Keluarganya dari Kebakaran
AA Gym Puji Erick Thohir soal Akhlak
Pendakwah Aa Gym melontarkan pujian pada Menteri BUMN Erick Thohir.
Dilansir TribunWow.com, hal itu Aa Gym ungkapkan saat menjadi narasumber dalam acara Indonesia Laywers Club (ILC) tvOne, Selasa (11/2/2020).
Aa Gym mengaku sangat bahagia mendengar penuturan Erick Thohir soal akhlak.
"Saya sangat tersengat, sangat berbahagia, dan sangat bersyukur mendengar satu patah kata kunci dari Pak Erick," ujarnya.
"Yaitu masalah akhlak," imbuhnya.
Ia pun langsung mengambil botol air minum yang ada di meja di depannya.
"Ini botol di sini berapa harganya Pak Karni? Rp 5.000 anggap sendiri lah," kata Aa Gym.
"Kalau diganti isinya dengan jus, berapa? Rp 15.000, diganti dengan madu jadi berapa? Rp 100.000, diganti dengan comberan? Enggak ada harganya."
Aa Gym pun lantas membandingkan dengan manusia yang menempati jabatan atau popularitas.
"Nah, pangkat, jabatan, kedudukan, popularitas, gelar, dan segala aksesoris itu, hanya casing," katanya.
"Kalau isinya jelek, cukup kejedot tiang listrik, atau apapun lah, itu jadi masalah," ungkapnya.
Aa Gym lantas menyoroti presenter Karni Ilyas yang tertawa mendengar ucapannya.
"Bang Karni tertawanya nikmat sekali?" ucapnya.
"Nikmat, karena saya setuju," jawab Karni Ilyas sembari tersenyum.
• Sempat Lambaikan Tangan, Bos Diskotek di Medan Ini Tewas Terpanggang di Dalam Mobilnya
• Tri Rismaharini Cabut Laporan Kasus Penghinaan, Zikria Dzatil Bisa Ditangguhkan dengan 3 Syarat
Mendengar hal itu, Aa Gym kemudian melanjutkan penjelasannya.
Ia mengatakan bahwa orang dengan pangkat atau kedudukan yang tinggi, tapi isinya buruk, maka harapan bangsa untuk maju menjadi tipis.
"Jadi maaf, kalau kita di negeri ini sangat sibuk dengan pangkat, jabatan, kedudukan, popularitas, harta dan sebagainya," ucap Aa Gym.
"Tapi tidak sibuk memperbaiki isinya, sehebat apapun aturan, sekaya apapun sumber daya alam, tipis harapan bangsa ini untuk maju."
"Sepakat?" tanya Aa Gym kepada hadirin disambut tepuk tangan.
Aa Gym pun menyatakan, bahwa sumber daya alam memang harus disyukuri.
Tapi menurutnya orang yang mengambil sumber daya alam tidak pintar-pintar.
"Jadi bangga dengan sumber daya alam, alhamdulillah itu karunia," ucapnya.
"Punya kampus yang banyak, alhamdulillah itu juga karunia."
"Tapi justru yang mengambili ini, enggak pintar-pintar," sindir Aa Gym.
Pendakwah itu kemudian membandingkan kasus maling ayam dengan kasus kejahatan orang berdasi.
"Kalau maling ayam, enggak ketangkap ayamnya, dia yang ketangkap," katanya.
"Tapi kalau punya ilmu tinggi, punya kekuasaan besar, sekali nyuri, bisa habis-habisan negeri ini."
Melanjutkan perkataannya, Aa Gym lantas melontarkan ucapan terima kasih Erick Thohir.
Ia bahkan memanggapi Erick Thohir dengan sebutan ustaz, yang langsung disambut tawa oleh sang menteri.
"Terima kasih Ustaz Erick, saya harap, saya dengan Pak Erick ini sudah lama sekali," ucap Aa Gym.
"Dan alhamdulillah, senang sekali mendengar itu (akhlak) jadi komitmen yang utama."
"Percayalah Pak Erick, sudah menteri, sudah ustaz, sudah mas."
"Kalau memang concern sekali memilih para pejabat yang berakhlak baik, insyaallah dia bisa mensinergikan potensi yang ada."
"Tapi kalau akhlaknya jelek, potensi apapun yang ada dalam BUMN itu pasti kemakan oleh keburukan akhlaknya," imbuhnya.
Aa Gym kemudian kembali mengingatkan semua pejabat agar tidak sibuk membangun tampilan luar saja.
"Semoga ini jadi inspirasi bagi semua, jangan terlalu sibuk membangun casing," tutur dia.
"Tapi sibuklah membangun isi, yaitu akhlakhul kharimah, terima kasih Pak Erick," imbuhnya yang diamini oleh Karni Ilyas.
Mendengar ucapan dari Aa Gym, pekerja seni Sudjiwo Tedjo yang hadir dalam acara itu langsung menyahut.
"Tapi saya agak keberatan sama Pak Erick itu," ucap Sudjiwo Tedjo.
Menurutnya, Erick Thohir lebih baik tidak menjadi menteri.
"Ada yang penting kemarin, Korea Selatan menang di Oscar kan (Film Parasite)."
"Sekarang di Indonesia ada film yang bagus, namanya Gundala, yang ditangani Pak Erick dan kawan-kawan."
"Begitu beliau masuk jadi menteri, keteteran, jadi bagaimana mau meraih kebanggan Indonesia lagi?."
"Saya kira berhenti jadi menteri, ngurus film," sambungnya.
"Usul dicatat," sahut Karni Ilyas.
Simak selengkapnya dalam video di bawah ini:
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Mahfud MD Tolak Ungkapan Rizal Ramli soal Perlu Akhlak dan Ilmu untuk Kelola BUMN, Ini Alasannya