Tanggapan Moeldoko soal Data Korban Positif Virus Corona di Kota Depok yang Terekspos ke Publik

Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko memberikan tanggapannya perihal dampak tereksposnya data korban virus corona pasien 01 dan 02 positif Covid-19.

KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. 

TRIBUNPALU.COM - Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko memberikan tanggapannya perihal dampak tereksposnya data korban virus corona pasien 01 dan 02 positif Covid-19 di Kota Depok.

Ia menegaskan dirinya telah melakukan koordinasi dengan sejumlah kementerian terkait penyusunan protokoler mencegah kesimpangsiuran infomasi.

"Ini dibuat oleh Kementerian Kesehatan untuk diedarkan kepada publik dan masyarakat. Sebenarnya petunjuk teknis sudah ada. Tetapi perlu ada penekanan berdasarkan pengalaman kemarin."

"Sehingga kita buru-buru ambil langkah cepat berbaikan komunikasi," kata Moeldoko dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Kamis (5/3/2020).

Moeldoko menginfomasikan protokoler tersebut berisi tata cara komunikasi komprehensif dari pusat hingga ke daerah.

"Ini boleh diinfokan yang ini tidak boleh. Ini tegas jangan sampai terjadi hal hal yang tidak perlu", tandasnya.

Menanggapi pernyataan Wali Kota Depok yang menyebutkan alamat dan identias pasien positif virus corona, Moeldoko tidak mau menghakimi.

Menurutnya yang paling penting dalam waktu dekat ini adalah langkah pencegahan virus corona

"Ini konteksnya kemanusiaan, tidak boleh lagi bertikai persoalan yang tidak pada intinya. Menyelesaikan corona, persoalan komunikasi kita perbaiki," tutupnya.

Sentil 2 Pejabat Depok, Tetangga Pasien Corona Ungkap Kekecewaannya: Tidak Dilindungi Malah Diumbar

Wali Kota Depok Buka Alamat Pasien Corona, Warga Ungkap Dampak yang Dirasakan: Anak Saya Histeris

Cerita tetangga pasien 01 dan 02 positif Covid-19 di Kota Depok

Anis Hidayah tetangga pasien 01 dan 02 positif terpapar virus corona baru Covid-19 di Kota Depok
Anis Hidayah tetangga pasien 01 dan 02 positif terpapar virus corona baru Covid-19 di Kota Depok (Tangkap layar channel YouTube Najwa Shihab)

Pengakuan mengenai dampak tereksposnya data korban virus corona dibagikan langsung oleh Anis Hidayah selaku tetangga pasien 01 dan 02 positif Covid-19 di Kota Depok.

Anis mengaku dirinya pertama kali mendengar kabar terkait kejadian tersebut dari pesan Whatsapp Group (WAG) pasca pengumuman oleh Presiden Joko Widodo.

"Sebenarnya Senin (2/3/2020) siang, kami terkejut ya, begitu WAG di perumahan ribut dan panik."

"Bahwa dua warga kami dinyatakan positif dan diumumkan oleh presiden," ucapnya 

Hal yang lebih mengejutkan menurut perempuan yang juga menjabat sebagai direktur Migrantcare ini adalah tersebarnya data privasi pasien.

"Dan itu sudah viral saat kami menerima, nama detail alamat dan lain sebagainya." 

"Beberapa saat setelah itu kemudian perumahan katanya penuh sekali dengan media yang menyorot rumah dan lain sebagainya," imbuh Anis.

Akibat Virus Corona, Pertandingan Liga Italia Bakal Digelar Tanpa Penonton hingga 3 April Mendatang

Anis melanjutkan ceritanya, setelah dirinya mendapat kabar, suami Anis yang kebetulan menjadi ketua RT di perumahan tersebut menghubungi pasien lewat sambungan telepon.

Dalam komunikasinya, suami Anis menanyakan kepada pasien sejumlah hal seperti keberadaannya.

"Dan beliau (pasien) menyatakan bahwa kami juga kaget. Kami tidak tahu kalau kami positif tiba-tiba berita yang kami terima adalah kami sudah positif, tetapi saya (pasien) tahunya dari media."

"Sama sekali tidak ada dokter siapapun yang memberitahukan kepada kami jika positif kena virus ini," ujar Anis.

Kabar perihal positifnya dua warga di perumahan lingkuan Anis membuat syok tetangga dan kedua pasien.

Anis menyayangkan kenapa data privasi pasien bisa tersebar begitu saja.

Kemudian dirinya membandikan kondisi tersebut dengan luar negeri.

"Setahun kami, data pasien di berbagai negara diproteksi, nick name saja tidak ada."

"Kalau (di sini) ada pasien satu dua tiga misalnya, tetapi begitu diumumkan oleh presiden semua datanya viral, bahkan wali kota menyebutkan nama dan alamatnya," ucapnya.

Lakukan Pengeroyokan Terhadap Anggota TNI, Begini Nasib Para Preman Pasar Saat Ini

Dalam kesempatan tersebut, Anis juga menyoroti sejumlah informasi yang belum tentu benar perihal kondisi pasien serta lingkungan perumahan tempat tinggalnya.

Informasi tersebut diketahui telah beredar luas di masyarakat.

"Itu banyak yang menyakitkan pasien, lingkungan kami, dan itu simpang siur kami bingung mana sih yang harus pegangan informasi," bebernya.

Tidak hanya dari sosial media, infomasi tersebut juga dilontarkan oleh pihak yang memiliki wewenang.

"Termasuk info-info yang mengatakan seluruh warga saya akan di isolasi selama 14 hari. Setelah saya track medianya, statemen dari pihak yang punya otoritas (Kadis Kominfo Depok)," ucap Anis.

Berdampak kepada warga di perumahan

Suasana dikusi di studio Mata Najwa
Suasana dikusi di studio Mata Najwa (Tangkap layar channel YouTube Najwa Shihab)

Anis menjelaskan terdapat sejumlah dampak yang langsung dirasakan kepada warga yang tinggal di lingungan perumahannya akibat kesimpangsiuran infomasi.

"Pertama adalah banyak warga di perumahan kami yang tidak boleh ngantor."

"Sampai mereka dapat surat resmi bahwa bebas dari virus corona. Dari pihak yang punya otoritas yang hari-hari ini sulit kami komunikasikan," tegasnya.

Dampak kedua, menurut Anis yang rasakan adalah warga kesulitan memesan transportasi online yang berulang kali di-cancel.

"Terutama dari perumahan ini begitu. Kemudian anak saya mengalami sendiri, dia ditanya temennya yang macem-macem gara-gara tinggal di perumahan ini," kata Anis.

Terakhir Anis merharap pemerintah mengambil langkah tegas.

"Dalam hal ini Pak Moeldoko sebagai kepala KSP, ya semua harus didudukkan, biar masyarakat ini tidak bingung dan masyarakat tidak dirugikan."

"Kami hari ini sudah merasakan banyak sekali kerugian di perumahan akibat informasi yang simpang siur," tandasnya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tetangga Pasien Corona Terima Dampak Buruk karena Informasi Simpang Siur, Ini Tanggapan Moeldoko

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved