Menelusuri Kasus Virus Corona COVID-19 Pertama di Dunia, Diduga Terpapar pada 17 November 2019

Kasus pertama seseorang yang menderita Covid-19, dapat ditelusuri kembali ke 17 November 2019, menurut data pemerintah yang dilihat oleh SCMP.

YONHAP / AFP
Para pekerja medis yang mengenakan alat pelindung memindahkan seorang tersangka pasien virus korona (C) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam di mana total 16 infeksi sekarang telah diidentifikasi dengan virus corona COVID-19, di daerah Cheongdo dekat kota tenggara Daegu pada 21 Februari 2020 Kasus coronavirus Korea Selatan hampir dua kali lipat pada 21 Februari, naik di atas 200 dan menjadikannya negara yang paling parah terkena dampak di luar China ketika jumlah infeksi yang terkait dengan sekte keagamaan meningkat. 

TRIBUNPALU.COM - Catatan pemerintah China menunjukkan orang pertama yang terinfeksi penyakit virus corona jenis baru atau Covid-19 mungkin adalah seorang penduduk Hubei yang berusia 55 tahun.

Akan tetapi, 'pasien nol' tersebut belum dapat dikonfirmasi.

Sedangkan dokumen yang dilihat oleh Post, dapat membantu para ilmuwan melacak penyebaran penyakit dan mungkin menentukan sumbernya.

Kasus pertama seseorang yang menderita Covid-19, dapat ditelusuri kembali ke 17 November 2019, menurut data pemerintah yang dilihat oleh South China Morning Post (SCMP).

Pihak berwenang China sejauh ini mengidentifikasi setidaknya ada 266 orang yang terinfeksi tahun lalu.

Suasana di distrik Porta Nuova yang sepi di Milan pada 12 Maret 2020, ketika Italia menutup semua toko kecuali apotek dan toko makanan dalam upaya putus asa untuk menghentikan penyebaran virus corona yang telah menewaskan 827 di negara itu hanya dalam waktu singkat. dua minggu.
Suasana di distrik Porta Nuova yang sepi di Milan pada 12 Maret 2020, ketika Italia menutup semua toko kecuali apotek dan toko makanan dalam upaya putus asa untuk menghentikan penyebaran virus corona yang telah menewaskan 827 di negara itu hanya dalam waktu singkat. dua minggu. (Miguel MEDINA / AFP)

Untuk Kampanye Pilgub DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019, Sandiaga Uno Akui Sudah Keluar Uang Banyak

Virus Corona COVID-19 Merebak, Jadwal MotoGP 2020 Dipadatkan, Ada 9 Seri dalam 12 Pekan

Setelah Bertemu Donald Trump, Sekretaris Presiden Brazil Dikabarkan Positif Terinfeksi Virus Corona

Semuanya berada di bawah pengawasan medis di beberapa titik di Provinsi Hubei, Cina.

Beberapa kasus kemungkinan ditunda, setelah otoritas kesehatan menguji spesimen yang diambil dari pasien yang dicurigai.

Wawancara dengan pelapor pertama alias whistle-blower dari komunitas medis menunjukkan bahwa dokter Cina, baru menyadari mereka sedang menghadapi penyakit baru pada akhir Desember 2019.

Para ilmuwan telah mencoba memetakan pola penularan awal Covid-19 sejak epidemi tersebut dilaporkan di kota Wuhan di China tengah pada Januari 2020, dua bulan sebelum wabah menjadi krisis kesehatan global.

Jika sebelumnya memahami bagaimana penyakit covid-19 dapat menyebar dan menular ke orang yang 'tidak terdeteksi', kini otoritas kesehatan akan sangat meningkatkan upaya untuk 'mengukur' ancaman wabah tersebut.

Menurut data pemerintah yang dilihat oleh Post, seorang warga berusia 55 tahun dari provinsi Hubei disebut sebagai orang pertama yang terkena Covid-19 pada 17 November 2019.

Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 beraktivitas saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru.
Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 beraktivitas saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru. (AFP/STR/CHINA OUT)

Pada 27 Desember 2019, Zhang Jixian, seorang dokter dari Rumah Sakit Pengobatan Terpadu China dan Provinsi Hubei, mengatakan kepada otoritas kesehatan China bahwa penyakit itu disebabkan oleh virus corona baru.

Pada tanggal itu, lebih dari 180 orang telah terinfeksi, meskipun dokter kemungkinan belum mengetahui semuanya pada saat itu.

Pada hari terakhir 2019, jumlah kasus yang dikonfirmasi telah meningkat menjadi 266.

Pada hari pertama tahun 2020, jumlahnya mencapai 381.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved