Virus Corona

Cegah Penyebaran Corona, Anies Baswedan Minta Warga Jangan Pulang Kampung dan Tunda Acara Resepsi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta kepada seluruh warganya untuk membantu pemerintah dalam melakukan pencegahan virus corona atau Covid-19.

Editor: Wahid Nurdin
Capture Youtube Kompas TV
ILUSTRASI - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengumumkan kegiatan sekolah di Jakarta diliburkan selama dua pekan terkait merebaknya Virus Corona, Sabtu (14/3/2020). Selain sekolah, Pemprov DKI juga menutup seluruh tempat wisata dibawah kewenangannya. 

TRIBUNPALU.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta kepada seluruh warganya untuk membantu pemerintah dalam melakukan pencegahan virus corona atau Covid-19.

Tak hanya menutup sekolah dan sejumlah tempat wisata.

Kali ini Anies Baswedan meminta seluruh warganya melakukan social distancing.

Hal ini diungkapkan Anies Baswedan lewat unggahan di akun Instagramnya.

Anies Baswedan Resmi Liburkan Seluruh Sekolah di Jakarta karena Virus Corona

Yunarto Ucapkan Terima Kasih ke Anies, Sudjiwo Tedjo Ingatkan Tentang Hal Ini: Hati-hati Sampeyan

"Pencegahan penularan COVID-19 tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja, seluruh warga harus bekerja bersama, ikut ambil tanggung jawab.⁣"

"Penularan terjadi karena interaksi orang ke orang, karena itu kita semua harus melakukan Social Distancing Measure pada hari-hari ke depan," tulis Anies Baswedan dalam akun Instagramnya.

Social distancing yang dimaksud Anies Baswedan adalah menjaga jarak antar warga dan mengurangi aktivitas di luar rumah.

"Yaitu menjaga jarak antar warga, mengurangi perjumpaan, menghindari kontak fisik, menjauhi tempat-tempat berkumpulnya orang banyak dan JANGAN bepergian ke luar kota/ pulang kampung," sambung Anies Baswedan.

Tak hanya meminta warganya untuk melukan social distancing.

Anies Baswedan juga memberikan himbauan kepada siapapun untuk menunda acara yang mengumpulkan orang banyak.

Salah satunya adalah acara resepsi pernikahan.

Mantan menteri pendidikan tersebut khawatir jika resepsi pernikahan menjadi salah satu tempat yang dapat menularkan virus corona.

"Tunda kegiatan resepsi," tutur Anies Baswedan dalam unggahan Instagramnya.

Namun jika acara resepsi pernikahan tidak dapat ditunda, Anies Baswedan memperbolehkan acara tetap diselenggerakan.

Tetapi ada sejumlah syarat yang wajib dilakukan.

Soal Virus Corona, Anies Tegaskan Pemprov Jakarta akan Transparan: Disembunyikan Timbul Spekulasi'

Anies Baswedan Paparkan 6 Langkah Pemprov DKI Jakarta dalam Cegah Penyebaran Virus Corona

"Jika resepsi pernikahan harus dilaksanakan maka penyelenggara harus melakukan langkah tegas dan dispilin," ucap Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Syarat pertama adalah harus ada petugas yang memeriksa suhu tubuh para tamu.

Kemudian syarat kedua adalah panitian harus menyediakan hand sinitizer.

"Harus ada petugas pemeriksa suhu tubuh para tamu sebelum masuk ke ruangan acara, yang kedua harus ada ruang isolasi untuk tamu yang tidak sehat bisa diantarkan ke ruangan itu."

"Harus ada hand sinitizer di pintu masuk dan pintu keluar," papar Anies Baswedan.

Lantas dalam acara resepsi pernikahan tersebut tidak diperbolehkan adanya interaksi yang saling bersentuhan, terutama jabat tangan.

"Tidak boleh ada jabat tangan lakukan interaksi tanpa bersentuhan, prosedur itu harus dilaksanakan dengan disiplin," jelas Anies Baswedan.

Untuk itu Anies Baswedan meminta semua warganya untuk menjaga keselamatan diri sendiri.

"Selamatkan diri sendiri, selamatkan keluarga maka Anda juga akan menyelamatkan orang banyak."

"Jika mengalami gejala COVID-19 hubungi hotline #JakartaTanggapCorona di 112 / 0813 8837 6955 atau kunjungi corona.jakarta.go.id, jika memiliki pertanyaan seputar COVID-19," pungkas Anies.

Sebelumnya Anies Baswedan telah mengambil sejumlah langkah untuk menekan penyebaran virus corona di DKI Jakarta.

Berikut 6 Langkah Pemprov DKI Jakarta dalam Pencegahan Virus Corona

1. Tim review perizinan.

Langkah pertama, Anies Baswedan menyebutkan untuk melakukan pengetatan di DKI Jakarta, terutama terkait perizinan penyelenggaraan kegiatan publik.

Awalnya, Anies Baswedan menyebutkan contoh negara-negara yang terlambat melakukan pengetatan terkait penyebaran virus corona.

Seperti Italia, Amerika Serikat, dan Iran.

Menurut Anies Baswedan, ketiga negara ini cenderung tidak ketat dalam membatasi ruang interaksi.

Ketika kasus virus corona jenis baru COVID-19 meningkat, baru dilakukan pengetatan.

Namun, Anies juga menyebut, ada negara yang sudah melakukan pengetatan sedari awal merebaknya virus corona.

Yakni, Singapura, Vietnam, dan Selandia Baru.

Sebagaimana disampaikan Anies Baswedan, pemerintah DKI Jakarta mencontoh ketiga negara tersebut dengan melakukan pengetatan sedini mungkin.

"Kami di Jakarta, mengambil rute pengetatan di awal, karena itu beberapa langkah kita lakukan di Jakarta ini."

"Pertama di tingkat internal jajaran Pemprov. Kita akan membentuk tim review perizinan. Semua kegiatan yang akan diselenggarakan di Jakarta harus dilaporkan kepada tim review perizinan."

Tim review perizinan nantinya akan terdiri dari jajaran Pemprov DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya.

"Nanti, tim review perizinan akan memperhatikan beberapa faktor yang berpengaruh."

"Misalnya, peserta dari mana, jumlahnya berapa, kegiatannya, intensitas kontak, dan lain-lain."

"Dari situ nanti diputuskan, apakah kegiatan akan diizinkan jalan dengan persyaratan, harus ditunda, atau harus dibatalkan."

"Ini bertujuan untuk mengendalikan interaksi agar tidak terjadi penularan yang tidak perlu."

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan Tunda Formula E karena Virus Corona, PSI: Langkah Tepat

Harga Masker Melonjak Drastis, Anies Baswedan: Alhamdulillah Punya Daya Beli, Tapi Ini Tidak Sehat

2. Upaya pencegahan virus corona di jajaran Pemprov DKI Jakarta.

Langkah kedua, Anies Baswedan menyebutkan upaya pencegahan virus corona COVID-19 di jajaran Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta.

Ia mengimbau, siapa pun yang mengalami gejala mirip COVID-19, harus melapor dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh Dinas Kesehatan.

"Yang kedua, Pemprov DKI Jakarta juga melakukan langkah-langkah untuk mencegah (virus corona COVID-19, red.) bila terjadi di jajaran Pemprov,"

"Bila ada pribadi yang memiliki gejala seperti virus corona, maka atasannya dan ybs harus melaporkan kepada Dinas Kesehatan,"

"Apabila Dinkes mengatakan bahwa ybs harus melakukan pemeriksaan dan harus isolasi diri sambil menunggu hasil, maka Pemprov DKI Jakarta mewajibkan dia untuk mengikuti semua instruksi Dinas Kesehatan"

"Dan bila isolasi diri, tidak ada pemotongan gaji maupun tunjangan kinerja. Karena (yang bersangkutan, red.) berada di rumah untuk menyelamatkan dirinya, kolega, tetangga, lingkungan,"

"Bukan tidak berada di kantor, melainkan harus mengikuti prosedur karantina yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan."

Anies Baswedan juga menyebutkan pengalaman dari negara yang dipantau Pemprov DKI Jakarta.

"Ketika relaks di situ, tidak ketat... maka efek tularnya menjadi besar sekali."

Oleh karenanya, Anies Baswedan menganjurkan untuk dilakukan langkah isolasi.

"Baik BUMD, ASN, maupun pekerja kontrak, semuanya sama. Tidak ada pemotongan gaji dan TKD bila mereka harus melakukan self-quarantine."

3. Kegiatan di hari Minggu, khususnya Car Free Day (CFD) ditiadakan.

Yang ketiga, langkah yang dilakukan untuk antisipasi virus corona di Jakarta berkaitan dengan kegiatan hari Minggu di mana ada hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau yang lebih populer dengan istilah Car Free Day (CFD).

Anies Baswedan mengatakan, "Untuk dua pekan ke depan, Pemprov DKI Jakarta meniadakan CFD. Hal ini demi menjaga dan melindungi warga Jakarta dari potensi penularan virus corona."

Sesudah dua minggu CFD ditiadakan, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan pemantauan dan melihat perkembangan penularan virus corona.

Sesudahnya, kembali akan dilakukan peninjauan (review).

4. Formula E dibatalkan.

Langkah keempat pencegahan COVID-19, terkait dengan pelaksanaan gelaran Formula E, yang mana Jakarta menjadi tuan rumahnya.

Event Formula E yang rencananya digelar pada bulan Juni mendatang akhirnya resmi dibatalkan.

"Jakarta terjadwal untuk menjadi tuan rumah Formula E. Komunikasi terus dilakukan selama beberapa waktu, sangat intensif, memantau perkembangan di seluruh dunia, bukan hanya di Jakarta, demi menjaga keselamatan dan memastikan kesehatan warga Jakarta,"

"Karena kita menempatkan kesehatan dan keselamatan sebagai prioritas utama, maka kita memutuskan untuk menunda pelaksanaan Formula E di Bulan Juni."

"Waktu pelaksanaannya akan dibahas kemudian dan kita memantau perkembangan di dunia."

Menurut Anies Baswedan, kegiatan Formula E ini tentu dihadiri oleh wisatawan internasional.

Sehingga, risiko yang mungkin terjadi terlalu besar bagi Jakarta apabila begitu banyak wisatawan datang dari negara-negara yang memiliki kasus virus corona.

Anies tak memungkiri, Formula E memang berpotensi memberikan dampak ekonomi yang besar bagi Jakarta, tetap demi keselamatan warga, Formula E tetap dibatalkan.

"Kita tidak ingin mengorbankan keselamatan warga demi pencapaian perekonomian"

"Memang Formula E ini memberikan dampak ekonomi yang besar, tetapi bila punya risiko untuk warga, maka kita tunda,"

"Dan Alhamdulillah pihak Formula E dan FIA menyetujui itu, sehingga hari ini kami di Jakarta dan mereka di Eropa akan bersama-sama mengumumkan Formula E bulan Juni tidak dilaksanakan."

5. Jajaran Pemprov DKI Jakarta diimbau untuk tidak jabat tangan dan mengurangi kontak fisik secara langsung.

Langkah kelima, seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta diinstruksikan untuk mengurangi kegiatan jabat tangan dan kontak fisik secara langsung.

Namun, langkah ini tidak mengurangi rasa hormat satu sama lain.

Tujuannya adalah untuk membatasi kontak langsung, karena kontak langsung punya potensi penularan yang cukup besar.

6. Gerakan semesta.

Anies Baswedan menegaskan, pencegahan penularan virus corona tidak bisa hanya dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Ia mengatakan, sejak awal Januari, Pemprov DKI Jakarta, khususnya Dinas Kesehatan, sudah melakukan semua langkah pencegahan.

Itu merupakan sikap bertanggungjawab sekaligus menunjukkan prioritas Pemprov DKI Jakarta untuk melindungi seluruh tumpah darah Indonesia, karena itu adalah perintah konstitusi.

Anies Baswedan pun menyinggung soal gerakan semesta, karena langkah pencegahan ini tidak cukup dilakukan hanya oleh Pemprov DKI Jakarta.

Perusahaan swasta diimbau untuk ikut melakukan langkah pencegahan virus corona, serta menetapkan staf atau pegawai yang terpaksa dipantau karena kasus corona tidak dikurangi gajinya.

"Harus menjadi gerakan semesta yang harus dilakukan bukan hanya oleh aparat pemerintah, tetapi juga seluruh komponen masyarakat."

"Karena itu, kami berharap langkah-langkah ini juga dilakukan oleh private sector, perusahaan-perusahaan di wilayah Jakarta."

"Kami hanya bisa memberikan anjuran apabila ada ada pegawai atau staf yang ditengarai atau masuk kategori orang dalam pantauan atau pasien dalam pengawasan, kami instruksikan untuk bekerja di rumah dan tidak dikurangi penghasilannya."

Di akhir konferensi pers, Anies Baswedan juga meminta untuk melihat kasus penularan dan penyebaran virus corona dari perspektif dunia.

Tak hanya berita dari Jakarta, Indonesia, tetapi juga berita dunia.

Sebab, jika dilihat dari perspektif dunia, kasus virus corona itu sangat besar.

Anies mengimbau, untuk tidak mengulang kesalahan-kesalahan yang dilakukan di tempat lain.

Pihak pemerintah DKI Jakarta juga mengundang setiap lembaga di ibu kota untuk berdiskusi langsung untuk menyamakan kesadaran dan langkah-langkah pencegahan virus corona.

Simak video selengkapnya berikut:

(TribunPalu.com)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved