Virus Corona di Indonesia
Anies Batasi Transjakarta agar Kontak Fisik Berkurang, Hasilnya Masyarakat Justru Makin Berkerumun
Gubernur DKI Jakarta, Anies Basweddan, mengurangi Transjakarta agar kontak fisik pengguna transportasi berkurang, hasilnya kok jadi begini?
TRIBUNPALU.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mulai memberlakukan peraturan pengurangan mobilitas masyarakat demi upaya pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19, Senin (16/3/2020).
Salah satu kebijakan yang diambil adalah peniadaan kebijakan ganjil genap sampai dua pekan ke depan.
Selain itu adalah mengurangi kapasitas layanan umum mobilitas dan kontak fisik pengguna transportasi publik di Jakarta seperti Transjakarta dan MRT.
Mulai Senin (16/3/2020) Transjakarta yang sebelumnya melayani 248 rute, akan dikurangi secara signifikan menjadi 13 rute dan keberangkatannya hanya setiap 20 menit.
Perubahan jadwal itu pun membuat masyarakat Jakarta harus ikut menyesuaikan.
Di hari pertama pemberlakuan peraturan baru tersebut, terlihat perubahan jumlah antrean penumpang yang terjadi di sejumlah halte Bus Transjakarta.
Satu di antaranya di Halte Puri Beta, Tangerang.
• Ahli Sebut Social Distancing Bisa Cegah Penyebaran Corona, Ini Penjelasannya
• PKS Semprot Cara Presiden Jokowi Tangani Virus Corona di Indonesia yang DInilai Tak Efektif
Terjadi penumpukan penumpang di Halte tersebut.
Hal itu diketahui dari sebuah unggahan di akun Twitter @vaniacrs yang membalas cuitan @AdibHidayat.
Akun tersebut mengunggah sebuah video pendek yang menunjukkan antrian panjang penumpang TransJakarta.

"Salah satu kondisi antrian busway ya seperti ini, karena gak semua perusahaan bisa kerja dari rumah," tulis akun @vaniacrs.
Dalam video tersebut terlihat antrian penumpang Trans Jakarta yang mengekor hingga ke jalan raya.
Pantauan TribunJakarta.com, sang pengunggah merekam antrean tersebu dari atas sepeda motor yang sedang melaju.
"Antrean busway ya Allah, (halte) buswaynya padahal masih di sana (jauh)," kata perekam video.
"Gila," lanjutnya.