Ramai Tips Membuat Hand Sanitizer Sendiri, Para Ahli Justru tidak Merekomendasikan, Apa Alasannya?
kini semakin banyak tips yang beredar tentang cara pembuatan hand sanitizer sendiri. namun, para ahli tidak merekomendasikannya. mengapa?
TRIBUNPALU.COM - Merebaknya wabah virus corona COVID-19 membuat sejumlah masyarakat melakukan aksi panic buying.
Akibatnya, sejumlah benda vital yang menjadi kebutuhan utama untuk melindungi diri dari virus corona seolah lenyap dari pasaran.
Salah satunya adalah hand sanitizer, yang saat ini merupakan benda yang sulit dicari-cari selain masker.
Hand sanitizer dinilai merupakan alat paling praktis untuk membersihkan tangan dari kuman dan bakteri.
Memakai hand sanitizer dinilai merupakan satu di antara berbagai macam cara mengantisipasi penyebaran virus corona.
UPDATE Corona 20 Maret di Indonesia: 369 Pasien Positif, 32 Meninggal, 17 Sembuh
Bahan dan Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri Beserta Manfaatnya, Campur Lidah Buaya
Suhu Normal Tubuh Manusia, Lebih dari 38 Derajat Bisa jadi Gejala Corona
Karena banyaknya permintaan, kini hand sanitizer menjadi barang yang langka dan susah ditemukan.
Sehingga, kini semakin banyak tips yang beredar tentang cara pembuatan hand sanitizer sendiri di rumah.
Namun, ternyata hal tersebut tak pernah direkomendasikan oleh ahli kesehatan.
Seperti yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB.
dr. Ari mengimbau agar masyarakat tidak membuat sendiri hand sanitizer.
Membuat hand sanitizer juga memerlukan pengetahuan.

• Anies Baswedan Tetapkan Status DKI Jakarta Tanggap Darurat Bencana Wabah Virus Corona COVID-19
• Kisah Dokter RSUP Persahabatan Tangani Pasien Virus Corona: Ibaratnya Perang Dunia 3
• Donald Trump Tuding Lambatnya China dalam Informasikan Virus Corona Jadi Penyebab Dunia Menderita
Masyarakat umum yang tak punya pengetahuan medis tidak diperkenankan untuk membuat hand sanitizer sendiri di rumah.
"Ada standarnya dalam membuat hand sanitizer. Kepada masyarakat kalau tidak memiliki pengetahuian tentang pembuatan hand sanitizer, jangan membuat sendiri," ujar Profesor Ari, dalam konferensi pers daring #FKUIPeduliCOVID19, Jumat (20/3/2020) dikutip dari Kompas.com.

Sebab, kata Prof Ari, dalam membuat hand sanitizer terdapat takaran dan komposisi yang tepat, karena produk ini mengandung bahan-bahan kimia.
Di antaranya alkohol 95 persen, gliserol, H2O2 dan beberapa zat kimia lainnya.
"Sekali lagi, kami tidak menganjurkan kepada masyarakat untuk membuatnya sendiri," tegas Prof Ari.
Dalam pembuatan hand sanitizer, alkohol yang digunakan memiliki standarisasi kadar 95 persen.
Beberapa penelitian menyebutkan, kata Prof Ari, alkohol 95 persen mampu membunuh virus dalam waktu satu menit.
"Oleh karena itu, kalau kita menggunakan hand sanitizer, didiamkan dulu satu menit," imbuh Prof Ari.
Imbauan produksi hand sanitizer untuk institusi
Saat ini, kata Prof Ari, sejumlah dokter dan perawat mulai mengeluhkan kekurangan stok hand sanitizer.
Padahal, bagi tenaga medis, ini adalah kebutuhan yang sangat mendesak.
FKUI telah mencoba membuat hand sanitizer untuk memenuhi kebutuhan tim medis di rumah sakit yang merawat pasien-pasien Covid-19.
"Kami coba memberikan informasi ini lebih luas untuk kepentingan lokal. Akhirnya kami berikan (hand sanitizer) ini secara gratis," jelas Prof Ari.
• Jokowi: Wisma Atlet Kemayoran Siap Dijadikan Rumah Sakit Darurat dan Rumah Isolasi COVID-19
• Penjelasan Ahli Soal Kapan Wabah Virus Corona akan Berakhir dan Bagaimana Cara Memeranginya

Kini proyek tersebut diambil alih oleh Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI).
Produk hand sanitizer ini kemudian akan didistribusikan oleh para alumni tersebut.
"Baru saja kami mendapatkan informasi, sudah ada 600 liter hand sanitizer yang diproduksi. Dan sebagian besar telah diberikan kepada dokter-dokter di RSCM, RS Persahabatan, yang tengah menangani pasien-pasien Covid-19," sambung Prof Ari.
Kendati demikian, dia mengimbau agar institusi-institusi pendidikan di seluruh Indonesia, yang memiliki laboratorium kimia, untuk membantu masyarakat menyediakan hand sanitizer.
"Karena memang mungkin hand sanitizer sekarang harganya mahal. Jadi tolong untuk masyarakat jangan membuat hand sanitizer sendiri, di kami pun yang membuat adalah departemen kimia," kata Prof Ari.
(Kompas.com/Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahli Tidak Rekomendasikan Pembuatan Hand Sanitizer Sendiri, Mengapa?"