Virus Corona di Indonesia
Jokowi Ungkap Alasan Tak Berlakukan 'Lockdown' di Indonesia: 'Paling Pas adalah Menjaga Jarak'
Sejak dilaporkan adanya kasus pertama pada awal Maret lalu, hingga Senin (23/3/2020) ini tercatat ada lebih dari 500 kasus di Indonesia.
"Saya kira kedisiplinan untuk mengisolasi itu yang paling penting," tegasnya.
Jokowi tegaskan tidak akan berlakukan lockdown di Indonesia
Pernyataan terkait tidak diberlakukannya 'lockdown' sendiri sempat disampaikan Jokowi dalam keterangan pers-nya pekan lalu.
Tepatnya pada Senin (16/3/2020), Predisen menyebut jika pemerintah belum memiliki rencana untuk memberlakukan 'lockdown.'
Menurutnya, apa yang menjadi perhatian saat ini ialah melakukan upaya untuk mengurangi mobilitas atau pergerakan, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan.
"Sekarang ini yang paling penting, yang perlu dilakukan adalah bagaimana kita mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat yang lain, menjaga jarak, dan mengurangi kerumunan orang yang membawa resiko lebih besar pada penyebaran COVID-19," kata Jokowi.
• Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Belum Berencana Lakukan Lockdown di Indonesia
• Pemerintah Siapkan Dana Rp 6,1 Triliun untuk Tenaga Medis yang Tangani Pasien Corona
• Apresiasi Tenaga Medis yang Tangani Wabah Virus Corona, Pemerintah Siapkan Dana Insentif
Tidak hanya itu, Jokowi juga menegaskan bahwa kebijakan lockdown hanya dapat dikeluarkan oleh pemerintah pusat.
"Kebijakan (lockdown) ini tidak boleh diambil oleh pemerintah daerah," ujarnya.
Dalam rangka menghindari terjadinya kerumunan, Jokowi menyampaikan bahwa aturan untuk belajar, bekerja, dan beribadah di rumah perlu untuk terus digencarkan.
Di sisi lain, pelayanan kepada masyarakat harus tetap dijalankan, termasuk di antaranya ialah urusan kebutuhan pokok, pelayanan kesehatan, dan transportasi publik.
"Transportasi publik tetap harus disediakan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah," kata Jokowi.
(TribunPalu.com/Clarissa Fauzany)