Kisah Eva, Kedua Orangtua Meninggal karena Virus Corona: Tak Ingin Orang Lain Tertular saat Melayat
Eva Rahmi Salama merupakan putri dari pasangan suami istri yang meninggal dunia akibat terjangkit virus corona Covid-19.
TRIBUNPALU.COM - Kisah pilu akibat virus corona Covid-19 dialami oleh seorang perempuan bernama Eva Rahmi Salama.
Eva merupakan putri dari pasangan suami istri yang meninggal dunia akibat terjangkit virus corona Covid-19.
Eva memulai ceritanya, kedua orangtuanya meninggal dalam selang waktu dua hari.
Saat pemakaman ibunya, Eva meminta keluarga besarnya tak ikut melayat.
Ia tak mau jika orang lain akan ikut tertular virus corona setelah menghadiri pemakaman.
"Sebenarnya saya melarang saudara-saudara saya dan teman-teman saya pada acara pemakaman mama, karena saya khawatir mereka jadi tertular."
"Jadi tanggung jawab saya kalau sampai ada yang tertular," ungkap Eva, dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Kamis (26/3/2020).
Ia menjelaskan, ibunya hanya dimakamkan oleh tujuh tukang gali kubur, bukan petugas yang dilengkapi dengan alat perlindungan diri (APD).
Para tukang gali kubur yang berada di tempat pemakaman hanya menggunakan penutup hidung dan mulut, serta sarung tangan.
Alat pelindung diri yang seadanya itu membuatnya khawatir jika mereka tertular virus corona.
"Saat sampai di pemakaman, saya pikir ada petugas yang memakai baju APD ternyata tidak, hanya tukang gali kubur berapa orang tujuh orang kalau enggak salah."
"Mereka cuma makai baju apa adanya terus sama pakai tutupan mulut terus pakai sarung tangan itu saja, makanya saya takutnya mudah-mudahan mereka tidak terpapar," terangnya.
"Meskipun itu jenazah mama sudah dimasukkin ke dalam peti, direp lagi ama plastik gitu, tapi makanya itu langsung dikubur, enggak lama dari jam kematian," lanjutnya.
• BREAKING NEWS, Bertambah 103 Orang, Pasien Positif Corona di Indonesia Capai 893 Kasus
• Maruf Amin Imbau Masyarakat agar Tidak Mudik untuk Cegah Penyebaran Virus Corona COVID-19
• Upaya Pencegahan Corona, BI Akan Karantina dan Ganti Uang yang Beredar: Stok Lebih dari Cukup
Sementara itu, untuk pemakaman ayahnya yang meninggal dua hari kemudian, Eva mengaku ayahnya yang tak langsung dikubur sangat berisiko.
"Kalau untuk papa itu meninggal setengah empat (sore) tapi dikuburnya jam 7 paginya."
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/anak-dari-korban-meninggal-virus-corona.jpg)