Kisah Eva, Kedua Orangtua Meninggal karena Virus Corona: Tak Ingin Orang Lain Tertular saat Melayat

Eva Rahmi Salama merupakan putri dari pasangan suami istri yang meninggal dunia akibat terjangkit virus corona Covid-19.

Channel YouTube Najwa Shihab
Anak dari korban meninggal Virus Corona Covid-19, Eva Rahmi Salama mengungkap kesaksiannya di acara Mata Najwa, Rabu (25/3/2020). 

TRIBUNPALU.COM - Kisah pilu akibat virus corona Covid-19 dialami oleh seorang perempuan bernama Eva Rahmi Salama.

Eva merupakan putri dari pasangan suami istri yang meninggal dunia akibat terjangkit virus corona Covid-19.

Eva memulai ceritanya, kedua orangtuanya meninggal dalam selang waktu dua hari.

Saat pemakaman ibunya, Eva meminta keluarga besarnya tak ikut melayat.

Ia tak mau jika orang lain akan ikut tertular virus corona setelah menghadiri pemakaman.

"Sebenarnya saya melarang saudara-saudara saya dan teman-teman saya pada acara pemakaman mama, karena saya khawatir mereka jadi tertular."

"Jadi tanggung jawab saya kalau sampai ada yang tertular," ungkap Eva, dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Kamis (26/3/2020).

Ia menjelaskan, ibunya hanya dimakamkan oleh tujuh tukang gali kubur, bukan petugas yang dilengkapi dengan alat perlindungan diri (APD).

 

Para tukang gali kubur yang berada di tempat pemakaman hanya menggunakan penutup hidung dan mulut, serta sarung tangan.

Alat pelindung diri yang seadanya itu membuatnya khawatir jika mereka tertular virus corona.

"Saat sampai di pemakaman, saya pikir ada petugas yang memakai baju APD ternyata tidak, hanya tukang gali kubur berapa orang tujuh orang kalau enggak salah."

"Mereka cuma makai baju apa adanya terus sama pakai tutupan mulut terus pakai sarung tangan itu saja, makanya saya takutnya mudah-mudahan mereka tidak terpapar," terangnya.

"Meskipun itu jenazah mama sudah dimasukkin ke dalam peti, direp lagi ama plastik gitu, tapi makanya itu langsung dikubur, enggak lama dari jam kematian," lanjutnya.

BREAKING NEWS, Bertambah 103 Orang, Pasien Positif Corona di Indonesia Capai 893 Kasus

Maruf Amin Imbau Masyarakat agar Tidak Mudik untuk Cegah Penyebaran Virus Corona COVID-19

Upaya Pencegahan Corona, BI Akan Karantina dan Ganti Uang yang Beredar: Stok Lebih dari Cukup

Anak dari korban meninggal Virus Corona, Eva Rahmi Salama mengungkap kesaksiannya.
Anak dari korban meninggal Virus Corona, Eva Rahmi Salama mengungkap kesaksiannya. (Channel YouTube Najwa Shihab)

Sementara itu, untuk pemakaman ayahnya yang meninggal dua hari kemudian, Eva mengaku ayahnya yang tak langsung dikubur sangat berisiko.

"Kalau untuk papa itu meninggal setengah empat (sore) tapi dikuburnya jam 7 paginya."

"Sebenarnya itu sangat berisiko, maksimal 4 jam itu harus dikubur tapi kenyataanya baru besoknya," ujarnya.

Ia menyampaikan, dirinya sempat bingung terkait lokasi pemakaman ayahnya.

"Saya juga enggak tahu awalnya di mana papa saya akan dikuburkan, mereka enggak tahu dan mereka bilang itu akan dihubungi dari pihak Dinkes," katanya.

Foto Warga Kenakan APD Baju Hazmat saat Belanja di Pasar Jadi Viral, Apa Kata Para Politisi?

Pemerintah Alokasikan BLT untuk Masyarakat Miskin, Ojol, dan Pegawai Mal yang Terdampak Corona

 

Eva juga tak diperbolehkan untuk mendekati peti jenazah ayahnya yang saat itu masih berada di rumah sakit.

"Itu naruhnya di ruang jenazah dan saya tidak boleh mendekat karena potensi untuk terpapar, mereka masih rapping petinya juga," ujarnya.

Ia pun mengaku sedih karena tak bisa melihat kedua orangtuanya untuk terakhir kalinya.

"Ya makanya itu saya ngerasa enggak bisa ngapa-ngapain, enggak bisa lihat muka mama terakhir, muka papa terakhir," ungkap Eva.

Cara Mengurus Jenazah

Mengutip bimasislam.kemenag.go.id, berikut teknis yang dilakukan sebelum mengurus jenazah positif virus corona:

Sebelum memandikan jenazah, petugas perlu melindungi diri dengan memastikan keamanan dan kebersihan dirinya terlebih dahulu.

Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Mengenakan pakaian pelindung, sarung tangan, dan masker.

Semua komponen pakaian pelindung harus disimpan di tempat yang terpisah dari pakaian biasa.

2. Tidak makan, minum, merokok, maupun menyentuh wajah saat berada di ruang penyimpanan jenazah, autopsi, dan area untuk melihat jenazah.

3. Menghindari kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh jenazah.

4.Selalu mencuci tangan dengan sabun atau sanitizer berbahan alkohol.

Jika memiliki luka, menutupnya dengan plester atau perban tahan air.

5. Sebisa mungkin, mengurangi risiko terluka akibat benda tajam.

Informasi lengkapnya dapat dibuka pada laman berikut ini: LINK>>>

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Orang Tua Meninggal karena Corona, Ini Cerita Eva Soal Pemakaman yang Penuh Risiko

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved