Sempat Kritik Keras, Trump Hubungi Presiden China Setelah Corona di AS Melonjak: Kami Bekerja Sama

Ia mengakui telah melakukan komunikasi kepada presiden China, Xi hari ini, Jumat (27/3/2020).

Editor: Imam Saputro
Kompas.com/AFP/SAUL LOEB
Presiden AS, Donald Trump 

TRIBUNPALU.COM - Presiden Donald Trump akhirnya melunak saat hadapi virus corona di Amerika Serikat.

Awalnya, Donald Trum geram virus yang berasal dari Wuhan, China ini menjangkiti negaranya.

Berkali-kali, presiden berusia 73 tahun tersebut melontarkan kritikannya pada China terkait penanganan wabah virus corona.

Donald Trump menyayangkan virus corona keluar kendali dari China.

Terlebih saat ini, negara Paman Sam menjadi urutan pertama kasus covid-19 di dunia.

Berdasarkan coronavirus.thebaselab.com per Jumat pukul 16.00 WIB, Amerika Serikat (AS) menjadi wilayah dengan peningkatan kasus corona terbesar, yakni sebanyak 16.699 pasien terkonfirmasi positif.

Simak update corona di dunia per Jumat 27 Maret 2020 pukul 16.00 WIB. Berikut ini enam negara dengan peningkatan kasus Covid-19 terbanyak.
Simak update corona di dunia per Jumat 27 Maret 2020 pukul 16.00 WIB. (coronavirus.thebaselab.com)

Meski kritikan sempat dilontarkan, Donald Trump sedikit melunak.

Ia mengakui telah melakukan komunikasi kepada presiden China, Xi hari ini, Jumat (27/3/2020).

Melalui media sosial Twitter miliknya, @realDonaldTrump mengakui akan bekerja sama memerangi virus corona.

Donald Trump akhirnya hubungi presiden China setelah kasus Covid-19 di AS melonjak tajam
Donald Trump akhirnya hubungi presiden China setelah kasus Covid-19 di AS melonjak tajam

"Baru saja menyelesaikan pembicaraan yang sangat baik dengan Presiden Xi dari Tiongkok.

Diskusi yang sangat terperinci terkait coronavirus yang telah merusak sebagian besar planet kita.

China telah melalui banyak hal dan telah mengembangkan pemahaman kuat terkait virus ini.

Kami bekerja sama dengan sangat erat. Hormat !," tulis akun @realDonaldTrump.

Mengutip live update Business Insider mengenai virus corona di AS, pusat penyebaran virus corona di negara paman sam ini tercatat terjadi di New York.

Mengenai banyaknya peningkatan kasus corona di AS, 18 peneliti memperkirakan akan ada 195.000 orang Amerika meninggal di akhir 2020 akibat Covid-19.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved